Minggu, 15 Januari 2012

Millinium Aquatic BandungL Ingin Menjadi Nomor Satu di Jawa Barat

Masyarakat Bandung nampaknya masih saja merasa kekurangan wadah untuk menyalurkan keinginan bakat dan potensi anak-anaknya untuk berenang secara serius. Buktinya, ketika Millinium Aquatic berdiri langsung saja ratusan orangtua memasukkan anaknya tanpa ragu ke klub renang asuhan Silas Susanto yang berdiri pada 2 Maret 2006.
 “Pada mulanya banyak klub renang di Bandung yang curiga kami akan mengambil anak-anak asuhan mereka. Namun dugaan itu tidak terbukti karena anggota kami semuanya baru dari nol,” ujar Ketua Millinium Bandung, Silas Susanto di Kolam renang Tirta Merta Bandung.
Silas memiliki alasan kuat untuk tidak membajak atlet klub lain adalah untuk menjaga hubungan baik dengan klub di Bandung. Disamping itu, pengalaman kami lebih enak mengambil perenang dari nol dan membinanya hingga berhasil.
 “Itulah sebabnya Millinium Aquatic Bandung ingin menjadi  nomor satu di Jawa Barat dan dikenal di Indonesia. Disamping itu berharap akan banyak melahirkan atlet-atlet nasional dari klub ini,” tambah Sulis.
Pengurus Millinium Bandung memiliki optimistis berdasarkan prestasi yang ditunjukkan klub ini dua tahun belakangan. Dimana pada Kejuaraan Antar Perkumpulan se-Indonesia (Krapsi) 2007, diantara 50 klub se-Indonesia yang bertarung, Millinium Aquatic berhasil dalam peringkat 16. Sementara dalam kompetisi antar klub Jawa Barat, Millinium berhasil masuk dalam empat besar.
Kini Millinium Aquatic Bandung sedang berlatih serius untuk menghadapi Krapsi 2008 di Surabaya. Event ini amat penting, sebab merupakan seleksi untuk mencari atlet-atlet potensial memperkuat tim Pelatnas Jangka Panjang dan Sea Games Laos 2010.
Ditengah gonjang ganjing yang dialami oleh klub-klub mapan di Bandung lantaran ulah pelatih, Millinium terus mengasah anak asuhannya. Dan dalam
dua tahun belakangan ini binaan mereka mulai muncul, paling tidak dalam lingkaran daerah Jawa Barat.
Dengan ditangani delapan pelatih jebolan Universitas Pendidikan Nasional (UPI) Bandung, anggota dasar Millinium berlatih seminggu tiga kali pada pukul 16.00-5.30 sore dan untuk perenang tingkat prestasi berlatih sebanyak delapan kali seminggu yakni empat kali pukul 04.30-06.00 dan empat kali sore pukul 16.00-19.30, ditambah satu kali latihan fisik.
Dalam menerapkan latihan pelatih Millium Aquatic Bandung mengacu pada arahan Felix dan Albert C Susanto yang selalu memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas atlet Millinium. Meski demikian teknis pelaksanaannya diserahkan pada pelatih masing-masing tergantung perkembangan perenang yang memiliki kemampuan yang berbeda.
 
Kenapa Millinium Aquatic ?
“Kami memilih Millinium Aquatic selain tidak perlu membayar royalti. Juga misi Millinium yang lebih mengutamakan pembinaan ketimbang komersialnya. Ini berbeda dengan klub Bandung lainnya,”Silas.
Ditambahkannya, Millinium tidak membedakan cabang-cabang yang ada. Setiap anggota memiliki kesempatan untuk mengikuti latihan bila menghadapi Kejurnas. Selain itu, setiap anggota bebas latihan dimana saja di daerah millinium tanpa dipungut bayaran sehingga tidak kehilangan waktu latihan.
 “Kami pengurus hanya mengarahkan kepada pembinaan pada perenang agar menjadi atlet yang berprestasi. Sedangkan di Bandung, klub membina perenang yang sudah jadi, kalau perenang tidak memiliki dasar berenang mereka diarahkan pelatih untuk privat,” kata Silas.
Itu sebabnya, Millinium Aquatic tidak membuka ruang privat sebab akan menimbulkan kecemburuan sosial diantara pelatih. Tapi kalau orangtua tetap ngotot ingin privat, pengurus menguraikan betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh orangtua untuk les privat.
Millinium Aquatic ingin membina perenangnya dari nol dengan menanamkan dasar berenang yang benar. Sehingga tak mengherankan bila masyarakatnya menyukai klub ini. Disamping latihan rutin akan ditambah dengan adanya coaching clenic dan swim camp. Swim camp terakhir berhasil kami selenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas atlet disamping meningkatkan hubungan yang serasi antar atlet, pelatih, dan orangtua.
Untuk menciptakan perenang berkualitas maka harus dilatih oleh pelatih yang berkualitas pula. Itu sebabnya, Millinium Aquatic mendatangkan delapan pelatih jebolan UPI yang sudah memiliki ilmu dasar olahraga dan akan ditambah dengan pengalaman melalui pertandingan.
Masalah pelatih adalah masalah yang rawan dalam klub renang seperti angin bisa datang dan pergi kapan saja meski tanpa sebab. Mengatasi hal ini pengurus Millinium yang berjumlah enam orang yang selalu aktif setiap ada kegiatan selaly terbuka. Keserasian dan keharmonisan antar pengurus dan pelatih terus dibina dam ditingkatkan, setiap persoalan diatasi bersama secara terbuka. Pengurus berusaha selalu meyakinkan pelatih agar lebih berkonsentrasi pada tugasnya pada latihan, sedangkan masalah lainnya seperti salery tetap menjadi perhatian pengurus.
Pada awal berdirinya klub, pengurus telah banyak mengeluarkan dana yang tidak kecil untuk mempertahankan kelangsungan hidup klub, termasuk mempertahankan keberadaan pelatih. Kini, setelah dua tahun berdiri keuangan Millnium sudah berada pada titik balans.
Seperti klub lainnya, operasional Millinium Aquatic juga mengandalkan pada iuran anggota. Dimana pendaftaran dipungut sebesar Rp. 225.000,- sedangkan iuran bulan untuk anggota dasar sebesar Rp. 125.000,- per bulan dan perenang tingkat prestasi sebesar Rp. 150.000,- per-bulan. Tarif ini besar kemungkinan akan naik bukan lantara krisis ekonomi global, tapi memang kebutuhan klub memang meningkat.
Millinium memiliki prinsip bahwa yang berhak untuk berhasil menjadi perenang terbaik bukan cuma orang mampu, maka dilaksanakan progran subsidi silang dimana perenang yang tak mampu tapi memiliki prestasi bagus dibantu bahkan
dikurangi hingga dihapus biaya latihannya.
Mengingat bahwa dunia renang sangat sempit, maka menurut rencana pada tahun 2008 ini Millinium Aquatic akan membuka klub Poloair. Pemikiran ini didasarkan pada kenyataan bahwa tingkat kemampuan perenang untuk berprestasi sangat terbatas karena faktor usia dan sebagainya. Maka
Untuk menyelurkan potensi perenang yang sudah mendeg di dunia renang, maka akan diarahkan ke cabang poloair yang dilatih langsung oleh Rangga yang pernah berkecimpung dalam dunia poloair. Apalagi Bandung belum memiliki klub poloair.
 “Langkah yang terpenting bagi kami adalah menunjukkan prestasi dulu dengan sasaran daerah Jawa Barat,”

Susunan Pengurus
Ketua                            : Silas Susanto
Wakil                             : Linda Hermaliana
Sekretaris                      : Diana
Bendahara                      : Detty Damayanti
Bendahara II                   : Ivone
Pengadaan                     : Cecep A
Ketua Pelatih      : Langga
Pelatih               :
1.       Cum Yati
2.       Mardani
3.       Iqlima
4.       Abdul Muin
5.       Miftah B
6.       Rangga
7.       Doni

1 komentar:

  1. DOWNLOAD UNDANGAN, KETENTUAN DAN FORM PENDAFTARAN
    KEJUARAAN RENANG ANTAR PELAJAR SE-PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL 10-11 NOVEMBER 2012
    "TASC - DANBRIGIF 13/1 KOSTRAD CUP II TAHUN 2012"
    http://www.4shared.com/rar/S6-4proW/TASC_CUP_II.html

    BalasHapus