Rabu, 20 Februari 2013

Budaya 'beracun' dalam tim renang Australia


RENANG INDONESIA-Para perenang Tim Olimpiade Australia hidup dalam budaya 'beracun' yang mengarah pada bullying atau intimidasi dan penyalahgunaan obat-obat resep.
Sebuah laporan -yang diminta oleh otoritas olahraga Australia- menyebutkan standar dan disiplin terlalu longgar sementara kasus intimidasi tidak pernah ditangani.
"Ada cukup insiden beracun di kalangan anggota tim yang melanggar kesepakatan untuk mendapat peringatan dan tanggapan bersama dari para pemimpin, yang melibatkan pelatih, staf, dan perenang," tulis laporan tersebut.
Kasus beracun yang disebut itu antara lain mabuk, menyalahgunakan obat resep, melanggar jam malam, menipu, dan melakukan intimidasi.
Otoritas olahraga Australia melakukan pengkajikan atas tim renang Australia setelah penampilan mereka yang terburuk di Olimpiade London 2012 selama dua dekade terakhir.
Tim renang Australia hanya meraih satu medali emas di London, yang jauh di bawah perolehan medali mereka pada beberapa Olimpiade sebelumnya.
Satu-satunya medali emas renang untuk Australia direbut oleh tim 4x100 meter gaya ganti estafet putri.

Perenang merasa terasing
Masalah utama yang ditemukan laporan ini adalah 'kurangnya fokus dari orang-orang yang terlibat'.
"Peserta melaporkan dalam upaya yang tekun dan serius untuk meraih medali emas, tidak ada motivasi, komunikasi, dan kolobarasi dari manajemen."
Ketidakmampuan manajemen membuat perenang merasa terasing, kesepian, dan tidak ada yang membela.
"Para perenang menggambarkan pekan olahraga itu (Olimpiade London) sebagai 'Olimpiade Kesepian' dan 'Olimpiade Individual."
Kurangnya rasa persatuan membuat perilaku yang buruk tidak berlangsung tanpa ditangani.
Saran yang diajukan laporan tersebut untuk mengatasi masalah adalah perlunya kepemimpinan yang kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar