Kamis, 22 November 2012

Prestasi Anjlok, Pimpinan Renang Australia Mundur


RENANG INDONESIA-SYDNEY, Eksekutif kepala Swimming Australia, Kevin Neil mengundurkan diri menyusul hasil buruk yang dicapai tim negara tersebut di ajang Olimpiade London, Agustus lalu.

Australia hanya meraih satu medali emas, 6 perak dan 3 perunggu di London, hasil terburuk sejak Olimpiade Barcelona 1992 lalu. Mereka juga gagal meraih medali emas nomor individual, yang pertama sejak Olimpiade Montreal 1976.

"Saya telah menyaksikan banyak perubahan  besar dan bagaimana renang menjadi cabang olah raga utama Australia di Olimpiade dan pesta olah raga persemakmuran (Commonwealth)," tulis Neil dalam pernyataan. "Menyusul hasil buruk di Olimpiade London, renang harus melakukan perubahan besar untuk membuat olah raga ini mencapai kemajuan besar," lanjutnya.

Awal bulan ini, asosiasi renang Australia mengumumkan hasil penyelidikan independen yang menunjukkan adanya perilaku meyimpang dari para atlet renang Australia termasuk penggunaan obat terlarang.

Swimming Australia, badan tertinggi renang negara Kangguru memperlihatkan hasil penelitian lembaga konsultasi Bluestone Edge memperlihatkan adanya kemerosotan etika, disiplin serta kepemimpinan di antara para atlet renang.

Penyelidikan ini memperlihatkan adanya upacara "inisiasi" di antara enam orang anggota tim estafet gaya bebas putra yang menggunakan bahan Stilnox yang terlarang. Tim estafet putera ini gagal mempersembahkan medali, padahal teramsuk yang diandalkan.

Para atlet renang juga disebut-sebut melakukan telepon gelap dan mengetuk pintu  rekan dan tim pelatih saat membuka kamp di Manchester, dua hari sebelum bertolak ke London.

Neil ditunjuk sebagai ketua Swimming Australia pada Februari 2009, menggantikan Glenn Tasker. (Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar