RENANG — Bintang renang AS, Ryan Lochte, ikut dalam
tiga nomor dalam dua jam dan mampu meraih dua medali emas di Kejuaraan Dunia
Renang di Barcelona, Jumat (2/8/2013).
Lochte meraih medali emas pertama di nomor 200 metergaya punggung dengan catatan waktu 1 menit
53.79 detik. Ia diikuti atlet Polandia, Radoslaw Kawecki, yang terpaut 0.45 di
belakang Lochte. Sementara juara Olimpiade, Tyler Clary, meraih perunggu dengan
terpaut 0.85 detik.
Lochte kemudian menjadi perenang tercepat di semifinal 100 metergaya kupu-kupu sebelum meraih medali emas kedua di nomor
estafet 4 x 200 meter gaya
bebas. Tim AS yang terdiri dari Lochte, Conor Dwyer, Charles Gipson Hochin, dan
Ricky Berens meraih emas dengan catatan waktu 7:01.72.
Medali perak jatuh ke tangan tim Rusia dengan catatan waktu 7:03.92. Sementara medali perunggu direbut putraChina
dengan waktu 7:04.74.
Lochte mengaku trauma dengan pengalaman berlomba back-to-back ini. "Saya mampu selamat. saya tidak berpikir untuk memenangi ketiga lomba ini. Saya hanya memenanginya satu demi satu," kata atlet yang telah berusia 28 tahun ini.
"Saya tidak tahu apakah ada atlet renang yang mampu meraih tiga kemenangan tersebut dalam satu malam. Tidak peduli dengan hasil perlombaan pertama dan kedua, saya harus tampil maksimal bersama tim saya di nomor estafet," lanjut Lochte.
Lochte mengaku melakukan hal tersebut demi negaranya. "Sangat melelahkan dan menyakitkan memang. Saya tidak ingin mengulanginya." (kompas)
Lochte meraih medali emas pertama di nomor 200 meter
Lochte kemudian menjadi perenang tercepat di semifinal 100 meter
Medali perak jatuh ke tangan tim Rusia dengan catatan waktu 7:03.92. Sementara medali perunggu direbut putra
Lochte mengaku trauma dengan pengalaman berlomba back-to-back ini. "Saya mampu selamat. saya tidak berpikir untuk memenangi ketiga lomba ini. Saya hanya memenanginya satu demi satu," kata atlet yang telah berusia 28 tahun ini.
"Saya tidak tahu apakah ada atlet renang yang mampu meraih tiga kemenangan tersebut dalam satu malam. Tidak peduli dengan hasil perlombaan pertama dan kedua, saya harus tampil maksimal bersama tim saya di nomor estafet," lanjut Lochte.
Lochte mengaku melakukan hal tersebut demi negaranya. "Sangat melelahkan dan menyakitkan memang. Saya tidak ingin mengulanginya." (kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar