KRAPDA DKI yang berlangsung di kolam renang Pertamina Simprug, 7-9 Desember ini sekaligus jadi ajang seleksi menjelang berlangsungnya kejuaraan renang antarperkumpulan se Indonesia (KRAPSI) di Bandung 27-30 Desember 2012 mendatang.
Kejuaraan diikuti 22 perkumpulan renang dengan 304 atlet putra putri. KRAPDA kali ini diikuti pula beberpa perenang luar DKI yang baru saja terjun dalam Pekan Olahraga Nasional.
Peserta tamu ini termasuk olympian
Isu perpindahan atau masuknya atlet luar daerah ke DKI pasca PON Riau September lalu memang marak berkembang di kalangan orang tua atlet renang DKI.
Beberapa orang tua mengeluhkan proses perpindahan yang tidak transparan dan sukar dideteksi. Di ajang KRAPDA DKI kali ini ditengarai ada beberapa atlet yang turun di ajang lomba resmi provinsi lain, namun kemudian dapat turun memperkuat perkumpulan renang DKI. "mereka berlatih di daerah asal dengan tingkat kesulitan yan berbeda dengan kita yang terkena beban sekolah atau pun lalu lintas yang padat," kata orang tua atlet.
Padahal dalam AD/ART PRSI Pengprov DKI, proses perpindahan tidak dapat dilakukan dengan mudah.
"Kalau dalam aturan
Sementara untuk menjadi atlet renang PON persyaratan lebih berat lagi. "Perpindahan dilakukan maksimal dua setengah tahun sebelum berlangsungnya PON. Itu artinya ia harus berdomisili di provinsi bersangkutan paling tidak selama tiga tahun," kata Nursyamsu lagi.
Ia menambahkan proses perpindahan itu mutlak harus disertai surat-surat yang lengkap, termasuk dari perkumpulan renang asal dan tujuan serta dari Pengprov asal. "Kita
Dalam KRAPDA DKI 2012 ini, juara bertahan tahun lalu, PR Millenium Aquatic turun dengan kekuatan penuh termasuk perenang PON seperti Putra M. Randa, Kathriana Mela, Guntur Pratama Putra dan Alexis Wijaya Ohmar. "Ajang ini penting sebagai target antara sebelum para atlet turun di ajang KRAPSI Bandung nanti,"kata pelatih Millenium Aquatic, Felix C. Sutanto (Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar