|
I Gede Siman S (tengah) |
JAKARTA, RENANG INDONESIA — Ni Made Srikarmini, ibunda
perenang nasional I Gede Siman Sudartawa, menyerahkan sepenuhnya kepada anaknya
apakah akan kembali ke Bali atau membela
daerah lainnya.
"Saya sih terserah Siman saja. Dia sudah bisa memutuskan yang terbaik buat
dirinya. Saya tidak menolak, tetapi kalau Bali-nya tidak mau, masak dia harus
meminta-minta?" kata Srikarmini kepadaKompas.com, Jumat (21/12/2012).
KONI Bali melalui Sekretaris Umum Nengah Madiadnyana menegaskan akan menolak
bila I Gede Siman Sudartawa berniat kembali ke Bali
setelah kontraknya habis dengan Pengprov Riau. "Kami menolak dengan tegas,
jika Gede Siman Sudartawa ingin menjadi atlet renang di Bali
setelah habis masa kontraknya dengan Riau," kata Sekretaris Umum KONI
Bali, Nengah Madiadnyana, di Denpasar, Kamis (20/12/2012).
Gede Siman lahir di Klungkung, Bali, pada 8
September 1994. Saat ini ia dianggap sebagai satu atlet renang terbaik Indonesia dengan prestasi meraih empat medali
emas di SEA Games 2011 dan mewakili Indonesia di ajang Olimpiade
London, Agustus lalu.
Srikarmini yang tinggal di Klungkung, Bali, mengetahui tentang
"penolakan" ini melalui surat
kabar lokal, Jumat (21/12/2012). "Selama ini tidak pernah ada orang yang
menghubungi Siman. Anak saya itu selalu bercerita kepada saya, siapa saja yang menghubungi
dia. Wartawan sekalipun," kata Srikarmini.
Ia juga belum mendengar dari Siman bahwa kontraknya sebagai perenang Riau tak
lagi diperpanjang. Ungkapan "melepas" Siman dari Riau ini diungkap
oleh Plt Ketua Umum KONI Riau Yuherman Yusuf saat berkunjung ke Denpasar.
"Makin cepat Siman keluar dari Riau semakin bagus," kata Yuherman
seperti dikutip Antara. Menurutnya, kehadiran Siman di Riau
menimbulkan kecemburuan atlet lokal.
"Lho, permintaan agar Siman memperkuat Riau itu kan datang dari mereka (Riau). Mereka datang
ke saya dan meminta saat Siman bertanding di Popnas di Yogyakarta,"
katanya.
Menurutnya pula, bonus peraihan medali PON XVI/Riau belum
diterima Siman. "Sebenarnya diserahkan pada 14 Desember lalu, tetapi pada
13 Desember Siman harus ke Laos
untuk ASEAN University Games," katanya.
Srikarmini membantah ketika dikatakan putranya bersama I Ketut Sudartawa itu
bertindak seperti "kacang lupa pada kulitnya" dengan melupakan daerah
asal. "Lho, kalau Siman datang ke sini, ia selalu memenuhi permintaan
untuk sekadar berkunjung atau memberi motivasi atlet renang di bekas
klubnya atau di klub-klub lainnya," kata Srikarmini. "Terkadang dia
sendiri yang ingin datang berkunjung."
Ia juga heran, mengapa justru banyak orang ribut ketika
prestasi Siman sudah tinggi. "Saya tidak ingin membesarkan masalah ini,
tetapi saya ini membesarkan Siman bukan tanpa pengorbanan. Ketika kecil, saya
lihat dia senang, mampu, dan disiplin, jadi kami mendukungnya. Sampai menjual
tanah untuk biaya dia ikut segala macam kejuaraan di Indonesia," katanya.
Untuk segala biaya perjalanan karier Siman hingga mencapai prestasi tersebut,
keluarga Sudartawa tidak menerima bantuan dari Pengprov Bali atau mana pun.
"Jadi, saya tidak pernah terikat apa pun sama daerah mana pun. Semua saya
serahkan Siman, dia tahu mana yang terbaik."
Siman sendiri baru saja membela kontingen Indonesia di ajang ASEAN University Games di
Vientiane, Laos,
dan baru kembali pada 24 Desember. Januari 2013, Siman akan berlatih ke Australia
sebagai persiapan menghadapi SEA Games Myanmar, Desember. (KOMPAS.com )