RENANG INDONESIA Bali . Dan keduanya merupakan atlet yang rajin mengikuti kompetisi nasional, bahkan internasional bila PB.PRSI memanggilnya. Perhatian ibu mereka sangat luar biasa, dimana saja ada kejuaraan nasional, mereka uber.
Putu tak menyangka kalau dirinya menekuni cabang renang, sebab sebelumnya berbagai cabang olahraga sudah sempat dilakoninya, satu diantaranya karate. Tapi akhirnya cintanya berlabuh pada renang. Barangkali seperti pepatah, buah tak jauh jatuhnya dari pohon, maka Putu seakan mengikuti jejak ibunya, mantan perenang dan kakeknya atlet Olimpiade cabang poloair Jepang. Tapi memeng sejak kelas 2 SD ibunya sering mengajak berenang dan dimantapkan kembali oleh kakeknya, Kitajima.
Pada mulanya Putu sebagaimana siswa lain, hanya mengikuti kegiatan ekstra kurikuler ketika duduk di sekolah dasar. Melihat bakat yang dimiliki Putu, gurunya mengajak Putu bertarung di arena Eagle Cup 2005. Tak menyangka Putu tidak saja berhasil merebut sejumlah emas, tapi juga terpilih sebagai perenang terbaik.
Sejak itu, agar prestasinya terus terarah Putu, yang saat itu duduk di kelas IV SD Denpasar masuk klub Elang Laut Denpasar. Di klub inilah Putu yang lahir di Denpasar, 14 Februari 1992, berlatih rutin. Di kota
Takahide sangat besar menanamkan tanggung jawab kepada putranya, sebagai atlet dalam setiap mengambil keputusan. Takahide menjaga komunikasi dengan anaknya tetap berjalan. Setiap persoalan yang dihadapi akan diatasi bersama secara terbuka. Tradisi masyarakat Jepang sangat keras terhadap anak untuk mewujudkan impian, sangat terasa oleh Putu yang nampak dalam sikapnya yang tenang dan penuh percaya diri.
Sebagaimana atlet muda lainny, Putu juga berkeinginan menjadi atlet ternama, tidak saja di tanah air tapi juga di manca negara. Itu sebabnya ia akan tekun berlatih dan harus rajin mengikuti pertandingan dimanapun juga sepanjang bisa dijangkaunya. Sebetulnya apa sih yang dikejarnya. “Saya ingin menjadi atlet terbaik,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar