Cesia mulai mengenal renang sejak Sekolah Dasar, Cesia awalnya hanya les private renang. Tapi ketika ia melihat klub Eagle sedang berlatih, Cesia melihat para perenang berenang dengan cepat.
“Pemandangan itu membuat saya tertarik dan bergabung di Klub Eagle. Sejak itulah saya mulai mengenal dunia renang untuk menjadi atlit yang berprestasi dan kesehatan,”katanya.
Pada waktu pertama kali belajar renang, Cesia berangkat dan pulang ke kolam ditemani kakaknya yang juga atlit renang, bersama papa dan mamanya. Tapi belakangan ini, ia ditemani orang tuanya karena tempat latihan yg cukup jauh dari rumah jarak dari rumah ke kolam renang cukup jauh memakan waktu sekitar 45 menit. Lagi pula keikut sertaan orangtuanya adalah sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatannya.
“ketika masuk Klub Eagle atas keinginannya sendiri dan saya sangat menikmati. Disana, saya dilatih Pak Slamet, dengan porsi latihan empat kali seminggu selama 1,5 jam,”tambahnya.
Kini Cesia berlatih di Klub Hiu dengan pelatih Tante Nanik Suryaatmadja dan Om Awi. Melalui klub ini ia mengenal banyak teman sekaligus meningkatkan prestasinya, sebab disini banyak atlit berprestasi, diantaranya Nancy dan Omar Suryaatmadja.
Di kolam renang KONI Surabaya, Cesia berlatih seminggu 10 kali, sehari dua kali,pagi dan sore,terkadang hanya satu hari sekali. Sekali latihan kurang lebih 3,5 jam,sore dan malam. Kalau latihan pagi kurang lebih satu jam lebih 15 menit. Menjelang pertandingan latihan ditambah latihan pagi. Cesia benar-benar serius menekuni dunia renang, buktinya ia berlatih khusus pada pelatih renang China , Wang Jiao Lien.
“Latihan hampir tiap hari pagi dan sore terkadang membuatnya saya jenuh, dan kalau rasa jenuh itu datang, saya berusaha menghilangkannya melalui refreshing.”
Meski latihan padat, tapi sekolahnya tetap lancar, dan masih bisa mengikuti pelajaran. Meskipun hubungan dengan teman-teman sekolahnya waktunya jadi terbatas. Kalau ada waktu senggang, penggemar masakan sushi, spaghetti dan sea food ini bersama teman-temanya jalan-jalan ke mall. Dan masih punya waktu juga membantu ibunya di rumah.
Ketika pertama kali juara dalam sebuah perlombaan, Cesia tak bisa membayangkan kegembiraannya. “Wah senangnya dan bangga meskipun waktu itu bukan event besar, tapi saya menjadi semakin bersenangat untuk berlatih,” kenangnya.
Untuk selanjutnya ia belum bisa mengira sampai kapan menekuni dunia renang, tapi Cesia yang suka bermain internet, jalan-jalan ke mall, dan nonton film ini tetap lebih mengutamakan sekolah. Dan tak ada niat pindah ke Jakarta untuk meningkatkan prestasinya.
Betuntung Cesia didukung sepenuhnya oleh kedua orantuanya dengan semangat dan membantunya mewujudkan impiannya menjadi orang yang sukses dan berprestasi di dunia renang seperti Michael Phelps, idolanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar