Hasil mengecewakan yang didapat Jawa Timur di kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia (Krapsi), medapat perhatian khusus dari KONI Jatim. KONI sangat khawatir target tujuh emas PRSI Jatim di PON tidak tercapai. Oleh karena itu induk organisasi olahraga di Jatim itu menmpu sejumlah langkah untuk mendongkrak prestasi, mulai dari mengirim atletnya ke luar negeri hingga mendatangkan pelatih pribadi asal luar negeri untuk atlet yang berpotensi mendulang emas di PON nanti.
Dhimam Abror Djuraid, ketua harian KONI Jatim mengatakan, cabang olahraga yang sangat mengkhawatirkan adalah renang. Dalam Krapsi yang berlangsung di Surabaya akhir tahun lalu perenang Jatim mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan padahal menjadi tuan rumah. “Kami berharap banyak pada cabor renang, sebab PRSI menarget 7 emas di PON. Tapi jika dilaihat dari hasil Krapsi kemarin, hasilnya mengecewakan. Hanya dapat satu emas,” katanya.
Menanggapi hasil buruk itu, KONI langsung ambil ancang-ancang untuk mengamankan tujuh emas yang harus didapat cabor renang. Tidak tangung-tanggung KONI Jatim akan mendatangkan pelatih timnas renang Belanda, Janis Gaspersz untuk menjadi pelatih pribadi Feby, perenang andalan Jatim.
“Kami tidak main-main dengan hal ini, ini untuk kepentingan Jatim. Kami datangkan pelatih pribadi untuk Feby. Selain mendatangkan pelatih, kami juga akan memberikan try out ke luar negeri antara lain Cina dan Singapura. Dua negara ini mempunyai kualitas bagus dalam cabor renang,” jelasnya.
Sementara Junaidi Torino, ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI Jatim membantah jika cabor renang telah gagal di Krapsi akhir tahun lalu. Menurut Junaidi, itu memang merupakan strategi PRSI Jatim agar daerah lain tidak mengetahui kekuatan kekutan perenang Jatim yang sesungguhnya. “Bisa dibilang itu merupakan strategi kami (PRSI). Jadi sepenuhnya tidak bisa dilihat dari hasil krapsi. Sebab kami memang tidak menurunkan kekuatan penuh. Daerahnya lain pun kami rasa sama-sama mempunyai strategi masing-masing,” jelasnya.
Junaidi menambahkan, PRSI Jatim sangat yakin tujuh emas yang ditargetkan KONI bisa tercapai di PON Riau nanti. Apalagi masih ada waktu untuk meningkatkan kualitas atlet. Selain itu PRSI Jatim sudah mengajukan pada KONI Jatim untuk melakukan try out ke Malaysia , Singapura, dan Cina sebelum digelarnya PON. “Kami yakin bisa mencapai apa yang ditargetkan KONI. Bahkan PRSI Jatim sendiri menargetkan dapat 10 emas,” terangnya.
Untuk menghadapi PON, lanjut Junaidi, PRSI Jatim sudah menyiapkan 20 atlet untuk memperkuat Jatim. Dari 20 atlet itu semuanya mempunyai pengalamn yang bagus, banyak yang membela Indonesia di SEA Games lalu. “Tapi kami tidak bisa menyebutkan siapa yang paling diandalkan oleh PRSI Jatim, nanti malah timbul kecemburuan sesama atlet,” tutupnya. (surabayapost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar