SEMARANG, RENANG INDONESIA -PB Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI) memutuskan menghapus delapan nomor cabor renang di PON XVIII
Riau. Kedelapan nomor yakni 50 m gaya kupu, dada, dan punggung (putra/putri),
800 m gaya bebas putra dan 1500 m gaya bebas putri. Keputusan itu memengaruhi
persiapan masing-masing daerah, termasuk Jateng. Sedianya, dalam PON akan
dipertandingkan 40 nomor.
Ketua Harian Pengprov PRSI Jateng Hartadi Nurcoyo mengaku
sudah menerima surat keputusan beberapa waktu lalu. Dalam surat pemberitahuan
itu, alasan PB PRSI menghapus karena delapan nomor tidak disetujui oleh anggota
KONI Pusat. Sebab 40 nomor dianggap terlalu banyak, dikahawatirkan akan
mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Padahal sebelumnya KONI sudah menyetujui.
Menurutnya, perubahan itu sangat mendadak dan merugikan.
Pasalnya, delapan nomor itu sudah dipertandingkan di pra PON dan Jateng
meloloskan beberapa atletnya. Peluang untuk mendapatkan banyak medali pun
berkurang. "Biarpun yang dipertandingkan 32 nomor, tidak berpengaruh pada
kuaota atlet yang dikirim yakni 120 orang," jelasnya, Senin (21/5).
Artinya, biaya yang dikeluarkan sama biarpun nomor yang
dipertandingkan menciut. "Dalam waktu dekat, kami bersama daerah lain akan
melakukan pembicaraan dengan PB PRSI. Kami akan berusaha delapan nomor itu
tetap dipertandingkan dalam PON," ujar dia. Ia berharap, KONI
mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. PRSI Jateng akan segera menyusun
strategi baru usai pembicaraan dengan PB PRSI.
Bukan hanya Jateng yang terpengaruh, daerah lain juga
merasakan hal yang sama pada peluang mendapatkan medali. "Kami kehilangan
kesempatan di nomor 50 m gaya dada putri. Perenang kami Shelomita peluangnya
sangat besar meraih medali emas," jelas Hartadi. (suaramerdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar