MAJALAH AKUATIK INDONESIA-Pengprov PRSI Jatim bakal punya
gawe besar pada 18-20 Mei mendatang. Setelah sukses menggelar Kejuaraan Daerah
(Kejurda) renang 2012 pada 7-9 April lalu, kini Pengprov PRSI Jatim bersiap
menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2012. Kepastian tersebut
setelah PB PRSI memutuskan mencabut hak Riau sebagai tuan rumah dan memindahkan
even tersebut ke Surabaya
Wakil Ketua Umum III PB PRSI Herlambang Wijaya
mengkonfirmasi hal tersebut. Dia menyatakan PB PRSI telah memberikan kesempatan
kepada Pengprov PRSI Riau untuk memberikan keputusan. "Pada tanggal 9
April lalu, kami telah mengundang para pengurus Pengprov PRSI Riau. Waktu itu,
mereka meminta tambahan waktu selama tiga hari untuk mengambil keputusan,
" ujarnya.
Dia juga menyatakan baru pada minggu ini, Pengrov PRSI Riau
memberikan jawaban berupa ketidaksanggupan mereka menggelar even tersebut.
Sehingga, PB PRSI mengalihkan status tuan rumah tersebut kepada Pengprov PRSI
Jatim. Hal ini karena Pengprov PRSI Jatim menyatakan kesediaannya menjadi tuan
rumah sejak Pengprov PRSI Riau santer dikabarkan
tidak sanggup menggelar even itu.
"Pada tanggal 16 April kemarin, Pengprov PRSI Riau
memberikan jawaban mengenai ketidaksanggupan mereka menggelar even tersebut.
Dan pada tanggal 17 April, PB PRSI memutuskan memberikan hak tuan rumah
penyelenggaraan kejurnas kepada Jatim melalui SK No. 92/SJN/04.2012, "
ungkapnya.
Wakil Sekretaris Pengprov PRSI Jatim Reswanda T. Ade
menyatakan gembira atas penunjukan ini. Dia menilai hal ini sebagai bentuk
kepercayaan terhadap kinerja PRSI Jatim selama ini. "Tidak dipungkiri,
jika Jatim memang yang paling siap menghelat even ini setelah Riau. Kita sukses
menggelar Kejurnas dan KRAPSI tahun lalu. Selain itu, kita memiliki sarana dan
prasarana yang mumpuni kalau mengacu dari sisi non teknis, " ujarnya.
Dia menyatakan status tuan rumah akan memberi keuntungan
tersendiri bagi Jatim. Karena tidak terkendala finansial, maka PRSI Jatim bisa
menurunkan sebanyak mungkin perenang yang lolos limit kejurnas pada even yang
digelar pada 18-20 Mei mendatang.
"Karena bermain di kandang sendiri, maka kita bisa menurunkan para
perenang yang kemarin lolos limit kejurnas namun berada di posisi ketiga dan
keempat. Sehingga, mereka bisa merasakan iklim kompetisi sesungguhnya. Para perenang ini, awalnya tidak akan kami sertakan ke
Riau karena terkendala keuangan, " jelas pria yang juga menjabat sebagai
manajer puslatda renang Jatim tersebutnya.
Pernyataan tersebut diamini oleh Ketua Harian KONI Jatim
Dhimam Abror. Abror menilai Jatim mendapat keuntungan menjadi tuan rumah kali
ini. Dia menyatakan dengan statusnya sebagai tuan rumah, maka Jatim akan lebih
leluasa untuk mengintip kekuatan lawan.
"Memang secara finansial, kita cukup terbantu atas pemindahan
status tuan rumah ini. Namun, aspek yang paling penting adalah kita bisa
leluasa mengintip kekuatan lawan yang berpotensi menjadi rival utama sebagai
acuan strategi kita di PON nanti. Hal ini yang tidak bisa kita lakukan jika
tidak menjadi tuan rumah, " terangnya. (pontianakpost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar