Jakarta, RENANG - Persatuan
Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menyiapkan pengacara untuk mendampingi dua
atlet renang Indonesia
yang mendapatkan sanksi dari FINA yaitu Indra Gunawan dan Guntur Pratama.
Kedua atlet andalan Indonesia
pada beberapa kejuaraan internasional ini mendapatkan sanksi larangan dua tahun
berkecimpung pada dunia renang karena terbukti menggunakan doping pada AIMAG
2013 di Incheon Korea.
"Kami akan menyiapkan pengacara untuk membantu proses
ini. Saat ini ada dua nama yang masuk. Kita akan pilih yang terbaik," kata
Ketua Umum PB PRSI Sandiaga Uno di Jakarta, Senin.
Induk organisasi renang Indonesia
akan mengajukan banding atas sanksi yang diterima oleh dua atlet andalan Indonesia
ke Badan Arbitrase Internasional atau CAS. Hal ini terjadi karena dua atlet
tersebut sebelumnya sudah mendapatkan sanksi.
Sanksi yang diterima Indra Gunawan dan Guntur Pratama dari
Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) adalah tiga bulan dan berakhir November
2013. Adapun sanksi dari FINA berlaku sejak 1 Juli 2013 lalu dengan dua tahun
kedepan.
"PRSI dan LADI akan berupaya sebaik mungkin untuk
melakukan advokasi terhadap atlet agar bisa secepatnya berkompetisi kembali
baik ditingkat nasional dan internasional," katanya menambahkan.
Dengan upaya yang dilakukan oleh PRSI, Sandiaga Uno berharap
permasalahan yang membelit dua atlet Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian
Games 2014 ini bisa secepatnya tuntas. Pihaknya juga berharap atlet Indonesia
mewaspadai penggunaan suplemen.
Indra Gunawan dan Guntur Pratama Putra pada AIMAG 2013 di
Incheon Korea dipastikan menggunakan doping jenis
"methylhexaneamine", padahal khusus Indra mampu meraih hasil terbaik
yaitu emas 50 meter gaya dada.
Setelah mendapatkan sanksi dari LADI, atlet asal Sumatra
Utara itu tidak bisa turun pada Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang.
Namun, Indra kembali bisa memperkuat Indonesia
pada SEA
Games 2013 Myanmar.
Sementara itu Sekjen PB PRSI Made Suryadana menegaskan,
kasus seperti yang terjadi pada Indra dan Guntur
harus segera diakhiri yang salah satu caranya dengan memahami aturan-aturan
yang berlaku.
"Tidak ada satupun pihak yang menginginkan kasus
penggunaan doping ini terjadi. Kasus doping yang menimpa atlet renang akan
dijadikan pembelajaran yang akan selalu diingat dan diantisipasi agar tidak
terjadi dimasa mendatang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar