Jakarta, RENANG - Wakil Ketua PB PRSI, Bambang Udaya,
mengatakan peluang renang untuk meraih medali di Asian Games, Incheon, Korea
Selatan, 18 September-4 Oktober 2014, masih terbuka.
Menurutnya, meski tanpa ndra Gunawan, Indonesia masih memiliki nomor tunggal yang bisa diandalkan.
Seperti diketahui, PB PRSI sedang dalam kondisi tidak menyenangkan. Dua atletnya, Indra dan Guntur Pratama Putra dijatuhi sanksi oleh FINA (Federasi Renang. Internasional) selama dua tahun, karena kasus penggunaan doping yang diasupnya pada kejuaraan Asian Indoor and Martial Art Games, di Incheon, Juli lalu.
Atas hukuman tersebut, Indra yang merupakan salah satu atlet pelatnas Asian Games, hampir dipastikan tak akan turun di ajang tersebut, bahkan juga untuk SEA Games Juni 2015.
"Makanya kita ingin ini semua clear dulu. Indra juga sengaja tidak kita ikutkan ujicoba di ajang Singapore National Age Group Swimming Championship, 18-23 Maret. 2014. Kami ingin semuanya selesai dulu," sahut Bambang, usai jumpa pers di Golf driver Range, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2014).
"Untuk Asian Games, posisi Indra akan ada pengganti. Meski di atas kertas pelapis Indra ini jauh sekali. Tapi kita harus lakukan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadi," tambahnya.
Pergantian posisi antara Indra dengan pelapisnya, besar kemungkinan berdampak pada target perolehan medali di Incheon, pada nomor estafet 4 x 100 gaya ganti.
"Memang berat (untuk peluang medali di nomor ini) karena kita jadi pincang satu. Pun kalau harus mengejar, pelapisnya ini harus giat berlatih," ujarnya.
Meski begitu, Bambang optimistis tim renang Indonesia masing berpeluang medali. Utamanya di nomor-nomor tunggal milik I Gede Siman Sudartawa(100 meter gaya punggung) dan Triady Fauzi Siddiq (100 dan 50 meter gaya bebas).
"Kans kita untuk peluang medali masih bisa. Kita bisa. Bermain di nomor-nomor tunggal. Ada Siman dan Triyadi," tutupnya. (detik.com)
Menurutnya, meski tanpa ndra Gunawan, Indonesia masih memiliki nomor tunggal yang bisa diandalkan.
Seperti diketahui, PB PRSI sedang dalam kondisi tidak menyenangkan. Dua atletnya, Indra dan Guntur Pratama Putra dijatuhi sanksi oleh FINA (Federasi Renang. Internasional) selama dua tahun, karena kasus penggunaan doping yang diasupnya pada kejuaraan Asian Indoor and Martial Art Games, di Incheon, Juli lalu.
Atas hukuman tersebut, Indra yang merupakan salah satu atlet pelatnas Asian Games, hampir dipastikan tak akan turun di ajang tersebut, bahkan juga untuk SEA Games Juni 2015.
"Makanya kita ingin ini semua clear dulu. Indra juga sengaja tidak kita ikutkan ujicoba di ajang Singapore National Age Group Swimming Championship, 18-23 Maret. 2014. Kami ingin semuanya selesai dulu," sahut Bambang, usai jumpa pers di Golf driver Range, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2014).
"Untuk Asian Games, posisi Indra akan ada pengganti. Meski di atas kertas pelapis Indra ini jauh sekali. Tapi kita harus lakukan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadi," tambahnya.
Pergantian posisi antara Indra dengan pelapisnya, besar kemungkinan berdampak pada target perolehan medali di Incheon, pada nomor estafet 4 x 100 gaya ganti.
"Memang berat (untuk peluang medali di nomor ini) karena kita jadi pincang satu. Pun kalau harus mengejar, pelapisnya ini harus giat berlatih," ujarnya.
Meski begitu, Bambang optimistis tim renang Indonesia masing berpeluang medali. Utamanya di nomor-nomor tunggal milik I Gede Siman Sudartawa(100 meter gaya punggung) dan Triady Fauzi Siddiq (100 dan 50 meter gaya bebas).
"Kans kita untuk peluang medali masih bisa. Kita bisa. Bermain di nomor-nomor tunggal. Ada Siman dan Triyadi," tutupnya. (detik.com)