SOLO, RENANG INDONESIA - Pengurus Provinsi (Pengprov)
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jateng belum menentukan atlet
tambahan untuk diikutkan dalam Kejurnas di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB),
22-26 Mei mendatang.
"Kami masih berpatokan pada 10 atlet dari Solo yang
sudah ada dahulu. Untuk tambahannya, meski sudah digelar kejurda, kami belum
bisa memastikan nama-nama atlet itu," jelas Bidang Pembinaan dan Prestasi
(Binpres) PRSI Jateng, Devy Rachyuanto, Senin (15/4).
Menurut dia, PRSI tidak bisa segera menetapkan by
name perenang-perenang usainya kejurda karena masih harus melihat limit
prestasi yang dicetak atlet. Setidaknya setiap perenang harus mampu mendekati
limit waktu kejurnas.
"Masih harus kami olah dahulu. Paling tidak maksimal
sepekan ke depan nama-nama perenang tambahan sudah bisa diketahui," ungkap
pria yang juga Ketua Umum Pengkot PRSI Surakarta itu.
Meski belum bisa merilis nama perenang tambahan untuk ke
kejurnas, Devy mengaku sudah memiliki datanya. Hasil kejurda renang di Semarang , akhir pekan
lalu, dijadikan database untuk mencari perenang tambahan. "Seperti Kota
Semarang dan Tegal yang berturut-turut di posisi pertama dan kedua, setidaknya
10 perenang mereka akan masuk ke tim Jateng di kejurnas," katanya.
Pada kejurnas nanti, Devy akan membagi Jateng dalam dua tim.
Di tim A berisikan 10 sampai 15 perenang yang keberangkatannya ditanggung KONI
Jateng. Sementara di tim B berisikan lebih dari 15 perenang karena diambilkan
dari daerah-daerah yang berangkat dengan biaya KONI masing-masing.
Diharapkan dengan komposisi ini Jateng mampu memperbaiki
peringkat 4 di Kejurnas 2012 lalu. Sat itu, Jateng berada di bawah Jabar, Jatim
dan DKI Jakarta. "Tim A ini utama untuk meraih medali. Tim ini memang kami
persiapkan jangka panjang untuk PON 2016," imbuh dia. (suaramerdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar