OLIVIA Fernandes kini ia menjadi atlet yang sudah tidak asing lagi bagi dunia renang Jawa Timur. Perenang asal klub Sidoarjo Aquatic Club (SAC) ini sudah malang melintang di kolam renang daerah, nasional dan bahkan internasional. Dia juga pernah memecahkan rekor nasional gaya punggung. Terakhir atlet yang bernama lengkap Olivia Aprilia Fernandes ini meraih medali emas terbanyak dalam kejuaraan renang Petro Cup III pada 19 Pebruari 2012 lalu.
Namun siapa sangka, di balik kesuksesan Olivia Fernandes ini, tersimpan rasa kehawatiran yang cukup mendalam dari kedua orangtuanya pada Olivia kecil. Ya, dilahirkan di Surabaya , Olivia kecil dalam keadaan prematur. Padahal ayah dan ibunya yang suka olahraga sangat menginginkan anaknya menjadi atlet, meskipun keduanya bukanlah sebagai atlet.
“Ya, orangtuaku memang ingin aku jadi atlet, aku terjun di dunia renang ini pun atas kemauan orangtua,” ujarnya sambil mengingat masa kecilnya.
Namun dengan lahir prematur dan berpostur kecil, tidak seperti layaknya bobot bayi normal, menyita orangtuanya untuk berpikir bagaimana supaya Olivia kecil bisa lebih tinggi dan menjadi atlet nantinya .
Beruntung mereka bertemu dengan Suyanto yang saat itu menjadi pelatih renang Sidoarjo Aquatic Club. Suyanto pun menyarankan untuk mengikutkan Olivia yang kala itu berusia 3 tahun berlatih renang saja di SAC, agar bisa terpenuhi keinginan kedua orangtuannya.
“Saat itu orangtuaku hawatir, bagaimana supaya aku bisa lebih tinggi posturnya. Aku kan lahir prematur saat itu. Beruntung bisa ketemu sama pak Yanto, aku pun dimasukkan ikut latihan renang,” ungkap gadis kelahiran 3 April 1996 ini sambil tersenyum.
Ayah Olivia yang asli Flores menuruti saran Suyanto, karena sang pelatih menilai Olivia mempunyai bakat untuk menjadi atlet berprestasi. “Awalnya sih, maunya biar tubuh bisa lebih tinggi saja dengan berlatih renang,” tambah perenang yang tinggal di Pondok Buana Blok E No.1 Sidoarjo ini.
Siapa sangka dengan berlatih rutin, kini Olivia remaja sudah berubah menjadi atlet renang handal. Ia bahkan menjadi penyumbang banyak medali bagi klubnya di berbagai event. Beberapa prestasi internasional juga pernah ia torehkan seperti meraih 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu di ajang Kejuaraan renang Kelompok Umur se Asia Tenggara 2011 di Vietnam.
Yang mencolok adalah keberhasilannya memecahkan rekor nasional yang selama tiga tahun kejuaraan Krapsi belum terpecahkan oleh atlet manapun dari Indonesia . Rekor tersebut adalah 200 M gaya punggung dengan catatan waktu 02.26.15 pada Krapsi 2011 di Surabaya akhir Desember 2011 lalu.
“Saya senang lah mas, bisa memecahkan rekor nasional saat Krapsi lalu,” tambah atlet yang punya darah Sunda dari ibunya ini.
Ia pun membeberkan pedoman hidup yang ia pegang untuk bisa berprestasi. Manajemen waktu sangatlah penting disamping juga selalu bersungguh-sungguh dalam setiap usaha. “Asalkan bisa mengatur waktu saja mas, kita pasti bisa berprestasi. Selama ini program latihan saya jalani dengan baik dengan sungguh-sungguh. Waktu latihan ya latihan, kalau libur ya libur. Hidup saya juga tidak bisa lepas dari renang, di manapun selalu ingin renang,” ujar atlet yang masih duduk di kelas VIII SMP Negeri 5 Sidoarjo ini.
Kini harapan tertinggi baginya adalah bisa menyumbangkan medali emas bagi Jawa Timur di ajang PON 2012 di Riau nanti. “Saya pingin menyumbangkan emas, bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja mas di PON nanti,” tambahnya.(surabayapost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar