RENANG INDONESIA-Para perenang Tim Olimpiade Australia hidup
dalam budaya 'beracun' yang mengarah pada bullying atau intimidasi
dan penyalahgunaan obat-obat resep.
Sebuah laporan -yang diminta oleh otoritas olahraga Australia -
menyebutkan standar dan disiplin terlalu longgar sementara kasus intimidasi
tidak pernah ditangani.
"Ada
cukup insiden beracun di kalangan anggota tim yang melanggar kesepakatan untuk
mendapat peringatan dan tanggapan bersama dari para pemimpin, yang melibatkan
pelatih, staf, dan perenang," tulis laporan tersebut.
Kasus beracun yang disebut itu antara lain mabuk,
menyalahgunakan obat resep, melanggar jam malam, menipu, dan melakukan
intimidasi.
Otoritas olahraga Australia
melakukan pengkajikan atas tim renang Australia setelah penampilan mereka
yang terburuk di Olimpiade London 2012 selama dua dekade terakhir.
Tim renang Australia
hanya meraih satu medali emas di London ,
yang jauh di bawah perolehan medali mereka pada beberapa Olimpiade sebelumnya.
Satu-satunya medali emas renang untuk Australia direbut oleh tim 4x100 meter gaya ganti estafet putri.
Perenang merasa
terasing
Masalah utama yang ditemukan laporan ini adalah 'kurangnya
fokus dari orang-orang yang terlibat'.
"Peserta melaporkan dalam upaya yang tekun dan serius
untuk meraih medali emas, tidak ada motivasi, komunikasi, dan kolobarasi dari
manajemen."
Ketidakmampuan manajemen membuat perenang merasa terasing,
kesepian, dan tidak ada yang membela.
"Para perenang menggambarkan
pekan olahraga itu (Olimpiade London) sebagai 'Olimpiade Kesepian' dan
'Olimpiade Individual."
Kurangnya rasa persatuan membuat perilaku yang buruk tidak
berlangsung tanpa ditangani.
Saran yang diajukan laporan tersebut untuk mengatasi masalah
adalah perlunya kepemimpinan yang kuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar