Sabtu, 29 September 2012

PON XVIII Renang Jatim, ‘From Hero to Zero’


SURABAYA- "Renang Jatim from Zero to Hero. Dulu jadi pahlawan, kini… Makanya manajemennya jangan sok pinter, tidak menerima masukan. Atletnya dibuat kayak buruh, harus mengikuti apa yang didinginkan manajemen," ujar Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid kesal menanggapi kekalahan total tim renang Jatim di PON Riau.
Kekesalan Abror pantas diluapkan karena para perenang Jatim selama ini dimanja oleh oleh KONI Jatim. Keinginan untuk mendatangkan pelatih asal China dipenuhi serta translaternya, try out ke luar negeri dipenuhi. Bahkan KONI Jatim memberangkatkan atletnya ke dua Singapura dan Cina untuk try out.
Hasilnya? Prestasi buruk yang diukir perenang Jawa Timur. Di hari terakhir perebutan emas, Jumat (14/9) di kolam tenang sport center Rumbai, Jawa Barat berhasil menyapu bersih tujuh medali emas. Sementara Jatim hanya dapat satu perak dan dua perunggu. Parahnya, dari total 32 emas yang diperebutkan, Jatim tidak memperoleh sekeping emas pun.
Itu artinya, renang Jatim memberi jalan pada kontingen Jabar untuk meraih juara umum. Sebab, dari kegagalan renang Jatim ini, Jabar berhasil panen emas yakni meraih 22 emas dari 32 medali yang diperebutkan. Pencapaian ini berbanding terbalik ketika PON Kalimantan Timur 2008, kala itu renang menjadi pahlawan mengantar Jatim menjadi juara umum.  Di Kaltim lalu cabor membawa pulang16 keping emas
Kegagalan itu jelas berdampak pada posisi Jatim di klasemen perolehan medali. Jika pada Jumat (14/9) siang hingga sore hari Jatim sempat bercokol di puncak klasemen, kini kebali tergusur oleh Jabar berkat raihan emas mereka di cabor renang itu.
Ketika dikonfirmasi, salah satu pelatih renang Jatim, Nanik J. Soewadji enggan berkomentar mengenai kegagalannya. Ia hanya menjelaskan bahwa Jabar berhasil juara umum. “Nol emas, Jabar sapu bersih tiga emas. Masalah lainnya, tanyakan saja pada manajer,” ujar Nanik usai mendampingi atletnya bertanding.
Iranisnya, cabor lain yang tidak mendapat perhatian luar biasa seperti, malah sukses memenuhi target bahkan melebihi. Contohnya saja loncat indah, cabor ini sukses memenuhi target lima emas seperti yang dibebankan KONI Jatim. Selain itu, cabor menembak juga berhasil mengukir prestasi dengan melampaui target yakni lima emas. Saat ini tujuh emas telah diperoleh cabor ini, itu masih menyisakan banyak emas lagi yang belum dipertandingkan.
Sebenarnya masih banyak cabor lagi kurang diperhatikan dan tidak diberangkatkan try out, tapi justru menjadi lumbung emas bagi Jatim.
Kegagalan ini menjadi sejarah baru bagi dunia renang Jawa Timur. Sebab di PON sebelum-sebelumnya Jatim tidak pernah absen emas di cabor ini. Abror menuding, manajemen renang Jatim saat memang sangat hancur. Selama Puslatda mereka tidak mau menerima masukan.
Karena Jatim gagal, Jabar berhasil cetak sejarah dengan meraih 22 emas. Selama pagelaran PON, tidak ada provinsi yang dapat meraih medali emas sebanyak itu dalam sati cabor. "Makanya dari kemarin saya memikirkan agar cabor ini cepat selesai, " pungkas Abror.m39

Siswa Muslim Tak Mau Ikut Kelas Renang, Pengadilan Jerman Melarang


RENANG INDONESIA-Frankfurt, Pengadilan Jerman menolak permintaan seorang siswa muslim untuk tidak mengikuti pelajaran renang di sekolahnya. Padahal anak perempuan berumur 12 tahun itu merasa tidak nyaman berada di dekat anak-anak laki-laki yang bertelanjang dada di kolam renang.

Murid yang berasal dari Maroko itu bersekolah di Kota Frankfurt, Jerman selatan. Dia telah menolak untuk ikut serta dalam pelajaran renang di sekolahnya. Akibatnya, anak tersebut mendapatkan nilai buruk dari gurunya.

Sang murid pun mengajukan tuntutan agar mendapat hak untuk tidak mengikuti pelajaran renang di sekolahnya. Menurut pengacaranya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/9/2012), menurut Alquran, anak perempuan tidak dibolehkan memperlihatkan bagian tubuhnya ke anak laki-laki. Dia juga tak boleh melihat anak laki-laki yang bertelanjang dada.

Namun pengadilan administratif di Kota Kassel menolak aplikasi anak yang tidak disebutkan namanya itu. Hakim dalam putusannya menyatakan, si anak bisa mengenakan pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh, atau dikenal sebagai "burkini" yang telah digunakan oleh sejumlah anak perempuan di sekolah tersebut.

Hakim juga menekankan, keluarga anak tersebut telah memilih untuk tinggal di Jerman di mana pelajaran renang dengan tidak memisahkan antara pria dan wanita, merupakan hal yang lazim di negara tersebut. (detiknews)

PB PRSI Segera Gelar Pelatnas


RENANG INDONESIA-PB PRSI sudah mengantongi nama-nama atlet yang akan masuk ke dalam tim nasional renang.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Marhot Harahap mengatakan induk olahraga itu akan segera mengadakan pelatihan nasional (pelatnas) untuk persiapan SEA Games XXVII/2013 Myanmar.

"PB sudah melakukan rapat yang hasilnya memutuskan untuk segera melakukan pelatnas dalam waktu dekat. Bulan depan surat keputusan tentang nama-nama atlet akan segera dikeluarkan," kata Marhot Harahap saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Marhot mengatakan pelatnas untuk atlet yang diproyeksikan meraih medali emas pada SEA Games XXVI 2013 Myanmar akan didahulukan dibandingkan atlet-atlet yang lain.

Menurut dia, PB PRSI sudah mengantongi nama-nama atlet yang akan masuk ke dalam tim nasional renang dan diproyeksikan meraih prestasi di SEA Games dan Asian Games.

"Jumlahnya ada sekitar 10-15 orang. Karena keterbatasan dana, hanya atlet-atlet utama dan berprestasi yang akan kami ambil," katanya.

Pada SEA Games XXVI 2011 Palembang, tim renang Indonesia berhasil meraih enam medali emas, delapan perak dan 10 perunggu. Prestasi itu memenuhi target yang ditetapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, yaitu enam medali emas.

Bintang yang bersinar pada SEA Games 2011 dari cabang renang Indonesia adalah Yessy Yosaputra dan I Gede Siman Sudartawa yang berhasil mengukir prestasi gemilang dengan memecahkan dua rekor baru SEA Games serta menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.

Siman meraih empat medali emas melalui nomor spesialisasinya 50 m, 100 m dan 200 m gaya punggung dan nomor estafet gaya bebas. Selain Yessy dan Siman, atlet muda Indonesia lainnya yang juga bersinar di SEA Games Palembang adalah Indra Gunawan peraih emas 50 meter gaya dada putra.

Kemudian Idham M Dasuki yang meraih perunggu di 200 meter gaya dada dan Gleen Victor Susanto yang meraih perak 50 meter gaya kupu-kupu.

Di kelompok putri selain Yessy, Indonesia memiliki Ressa K Dewi peraih medali perunggu 400 meter gaya ganti perorangan dan Riana Saumi perak nomor 200 meter gaya kupu-kupu.(beritasatu)

PON 2016 akan pertandingkan 43 cabang olahraga


Pekanbaru – RENANG INDONESIA-Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat Tahun 2016 akan mempertandingkan 43 cabang olahraga, mengembalikan empat cabang olahraga yang tak dipertandingkan di PON XVIII/2012 di Riau.

"Sebagai tuan rumah PON XIX/2016, Jawa Barat akan konsisten mempertandingan 43 cabang olah raga sehingga selurut atlet bisa mendapatkan haknya di ajang PON mendatang," kata Ketua Umum KONI Jawa Barat H. Azis Syarif di Pekanbaru, Kamis.

Ia menambahkan, pihaknya akan memasukkan empat cabang olah raga yang batal dipertandingkan di PON XVIII/2012 yakni hoki, berkuda, dansa dan drumband.

Jawa Barat merupakan kontingen yang ikut memperjuangkan keempat cabang olahraga itu dipertandingkan di PON Riau namun akhirnya harus menerima keputusan bahwa keempat cabang itu akhirnya ditiadakan.

"Jawa Barat akan kembali mempertandingan cabang itu, itu komitmen kami. Semua cabang akan dipertandingan tanpa kecuali," kata Azis.

Dia menyebutkan, sebagai tuan rumah Jawa Barat memiliki hak untuk mempertandingkan seluruh cabang olahraga dan menjamin pelaksanaanya bisa berjalan dengan lancar.

"Kami punya fasilitas lengkap untuk pertandingan cabang itu, selain fasilitas baru yang akan dibangun oleh pemerintah," kata Azis.

"Tidak ada alasan lagi untuk mengurangi cabang olahraga di PON 2016," demikian Aziz Syarif. (ANTARA News) 

Triadi orang Jabar pertama raih tujuh emas PON


Pekanbaru  - RENANG INDONESIA - Perenang Triadi Fauzi Sidik dipastikan menjadi atlet Jawa Barat pertama yang mendulang tujuh medali emas dalam sejarah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Sebelumnya medali emas terbanyak yang diraih atlet cabang renang di PON maskimal lima medali emas, begitu pula cabang lainya. Dengan perolehan tujuh medali emas Triadi memecahkan rekor," kata Sekum Pengda PRSI Jawa Barat Verdia Yosef di Pekanbaru, Jumat.

Gelanggang Renang Rumbai Sport Center, Riau, menjadi bukti sejarah bagi atlet muda Jabar yang dipastikan akan menjadi tulang punggung kontingen "Tatar Pasundan" pada PON 2016 itu.

Selain memecahkan rekor, Triadi juga menjadi atlet Jabar yang paling subur mendulang medali emas PON XVIII/2012 sehingga kemungkinan besar menjadi atlet Jabar terbaik tahun 2012.

"Prestasinya tak hanya di PON, ia juga atlet nasional dan memiliki beberapa pemecahan rekor nasional," kata Verdia Yosef.

Triadi hadir sebagai salah satu bagian generasi dan puncak prestasi renang Jawa Barat, yang pada PON 2012 mendulang 22 medali emas dari 32 medali emas nomor pertandingan renang yang dipertandingkan.

Selain Triadi, sederet perenang Jabar juga tercatat subur mendulang emas di Pekanbaru yakni Glen Victor, Yessi, Ressa, Raisa, Rizky dan beberapa atlet renang lainnya.

Yang jelas, Triadi dipastikan akan menjadi atlet penerima `Kadeudeuh` terbanyak di Kontingen Jabar disamping sebuah rumah tipe 48 yang telah disiapkan KONI Jabar bagi para peraih medali emas di ajang PON 2012.

Sukses tim renang Jabar juga mengiringi Kontingen "Tatar Pasundan" sukses memperbaiki peringkat dari keempat pada PON 2008 menjadi peringkat "Dua Besar" pada PON 2012, sekaligus menggusur pesaingnya Jawa Timur yang harus puas di peringkat ketiga di bawah DKI Jakarta dan Jawa Barat. (ANTARA News) 

Selasa, 25 September 2012

Disorot, 8 perak dan 6 Perunggu Renang Jatim


SURABAYA – RENANG INDONESIA - Pada perhelatan PON  XVIII di Riau yang berakhir pekan lalu tim renang Jatim gagal membawa pulang medali emas. Mereka hanya mampu mengemas 8 perak dan 6 perunggu. Padahal pada gelaran PON sebelumnya di Kaltim, renang mampu meraih 16 emas. Jumlah tersebut merupakan sumbangan terbanyak dari semua cabor yang diterjunkan oleh Koni Jatim. Hal tersebut membuat banyak pihak prihatin.
Mantan Sekretaris Pengprov (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) PRSI Jatim, Imam Marsudi, mengaku prihatin melihat kegagalan tim renang Jatim di Riau. “Harus dilakukan evaluasi menyeluruh. Ada apa dengan kegagalan cabor renang di arena PON ini,” ujarnya.
Imam menduga, dalam proses pembinaan bisa saja ada yang salah. Mulai perekrutan atlet, pelatihan hingga proses seleksi  menjadi sebuah tim. Termasuk keputusan melakukan training di luar negeri. ''Selama ini kita melakukan TC di China, AS atau Australia. Ada juga TC di Singapura, ini yang perlu dipertanyakan. Proses latihan kita kurang baik,” kata pemilik klub renang Indonesia Muda (IM) itu.
Iman mengatakan dari segi hasil pasti ada yang salah. “Tapi saya nggak tahu persis kondisi di dalam internal tim. Apakah kondusif atau tidak. Yang jelas, harus dilakukan evaluasi total,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua V KONI Jatim, Soekarno Marsaid mengusulkan agar cabor yang gagal mendulang emas, seperti renang, terdegradasi dari Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim.
“Ini aneh, mereka sudah berlatih di Puslatda dan try out ke luar negeri, tapi tak bisa meraih emas di PON. Ada apa ini?” katanya.
Padahal, renang menjadi salah satu cabor yang mendapat pelayanan istimewa dari KONI Jatim. Selama empat tahun mereka digodok dalam Puslatda Jatim 100 jilid II. Kemudian menjelang berangkat ke Riau, para atlet juga sempat berlatih di Cina dan Singapura seperti Eni Susilowati, Fibriyani Ratna Marita, Omar Suryaatmaja dan Erlina Yacob.
Sayangnya latihan di Cina dan Singapura itu tidak bisa mengangkat performa para atlet, buktinya mereka gagal meraih medali emas. Terpisah, manajer Renang Jatim, Riswanda T Ade, hanya bisa pasrah melihat kegagalan atletnya menyumbang. “Atlet sudah mencapai waktu terbaik, tapi ternyata lawan lebih cepat," ucapnya pasrah.
Selain renang, terdapat cabor lain yang sebelumnya menjadi rajanya emas, kini seret emas, seperti panjat tebing yang ditarget meraih tujuh emas, tapi hanya meraih dua emas. Demikian juga selam yang diharapkan bisa merebut enam emas tapi hanya terealisasi empat emas, lima perak dan empat perunggu. (surabaya post)

Jumat, 21 September 2012

Pemecahan Rekor PON

PEKANBARU – RENANG INDONESIA - Sejumlah rekor terukir dari cabang renang PON XVIII Riau yang dilaksanakan sejak Ahad (9/9) hingga Jumat (14/9). Perenang tuan rumah I Gede Siman Sudartawa sejak hari pertama sudah berhasil memecahkan rekor dengan catatan waktu 2 menit 07,63 detik pada nomor 200 Meter Gaya Punggung Putra. Siman mengalahkan pesaingnya Ricky Anggawijaya (Jabar) dengan catatan waktu 2 menit 14,96 detik dan medali perunggu yang direbut Putu Takahide (Bali) dengan catatan waktu 2 menit 15,36 detik.

Koleksi waktu yang singkat oleh Siman tersebut mengantikan rekor PON atas nama Felix C Sutanto dengan catatan waktu 2 menit 8,88 detik pada tahun 1996. Rekor PON yang diciptakan Siman pada babak penyisihan itu kemudian diperbaikinya pada final dengan waktu yang lebih ringkas, 2 menit 5,01 detik.

Dominasi Siman berlanjut pada 100 Meter Gaya Punggung Putra. Pada penyisihan Siman mencatat waktu 00,57,85 detik menumbangkan rekor tahun 2008 milik Glenn Victor dengan waktu 00.59,55 detik. Siman kembali memperbaiki catatan waktunya itu pada final menjadi 00.56,17 detik. Mampu meraih dua emas pada ajang aquatik Siman mengaku puas, menurutnya pencapaian itu melebihi ekspektasi yang ingin dilakukannya. "Meraih dua emas, sekaligus rekor PON. Sebelumnya saya hanya menargetkan satu emas saja," papar Siman, kemaren.

Rekor PON berikutnya dicetak Patrisia Yosita (Sumbar) pada 100 Meter Gaya Bebas Putri dengan catatan waktu 00.58,09 detik mengalahkan rekor sebelumnya milik Nancy Suryaatmadja dengan catatan waktu 00.58,71 detik.

Yessi V Yosaputra (Jabar) mengukir rekor PON pada 200 Meter Gaya PUnggung Putridengan catatan waktu 2 menit 21,34 detik mengantikan rekor milik Elsa M Nasution dengan catatan waktu 2 menit.21,88 detik.

M Akbar Nasution (Sumsel) juga menciptakan rekor pada 400 Meter gaya Ganti Perorangan Putra, dengan catatan waktu 04 menit 31,26 detik memperbaiki rekor miliknya sendiri pada tahun 2004 dengan catatan waktu 4 menit 31,76 detik.

Ressa Kania Dewi (Jabar) menciptakan rekor pada 200 Meter Gaya Ganti Perorangan Putri dengan catatan waktu 2 menit 21,52 detik mengantikan rekor milik Elfira Rosa Nasution dengan waktu 2 menit 22,52 detik.

Margaretha Kreta (Jateng) ukir rekor PON pada 100 Meter Gaya Dada Putri dengan catatan waktu 1 menit 13,65 detik mengalahkan rekor milik Rita Mariani dengan waktu 1 menit 13,76 detik.

Indra Gunawan (Sumut) pada 100 Meter Gaya Dada Putra dengan catatan waktu 1 menit 02,57 detik, memperbaiki rekor yang sebelumnya dia ciptakan tahun 2008 di Tenggarong, dengan catatan waktu 1 menit 04,20 detik.

Raina Saumi (Jabar) pada 400 Meter Gaya Bebas Putri dengan catatan waktu 4 menit 22,62 detik mengantikan rekor Chaterine Surya dengan catatan waktu 4 menit,26,55 detik.
Raina Saumi kembali menyandingkan dua emas dan dua rekor sekaligus, dari nomor 800 Meter Gaya Bebas Putri dengan catatan waktu 9 menit 01,98 detik mengantikan rekor milik Ressa Kania Dewi dengan catatan waktu 9 menit 16,53 detik.

Triadi Fauzi S (Jabar) pada 400 Meter Gaya Bebas Putra dengan catatan waktu 4 menit 01,34 detik mengantikan rekor milik M Akbar Nasution dengan catatan waktu 4 menit 02,80 detik.

Glenn Victor (Jabar) pada 100 Meter Gaya Kupu-Kupu Putra memecahkan rekor PON dengan rekor 00.53,74 detik mengantikan rekor milik Andi Wibowo dengan waktu 00.58,84 detik.

Pada estafet, tim renang Jawa Barat mendominasi seluruh nomor yang dipertandingkan. Jabar menyabet tiga emas dan melakukan tiga pemecahan rekor sekaligus yang diperoleh dari 4x200 Meter Gaya Bebas Estafet Putra, 4x200 Meter Gaya Bebas Estafet Putri dan 4x100 Gaya Bebas Estafet Putra.

Empat rekor lainnya tercipta pada hari terakhir cabang renang, Jumat (14/9) kemaren. Tim Jabar pada 4x100 Meter Gaya Ganti Estafet Putra dengan waktu 3 menit 50,54 detik memecahkan rekor milik DKI Jakarta tahun 1996 dengan catatan waktu 3 menit 52,50 detik.

Patrisia Yosita (Sumbar) 50 Meter Gaya Bebas Putri dengan catatan waktu 00.26,87 detik menumbangkan rekor milik Nancy Suryaatmadja dengan catatan waktu 00.27,03 detik. Triadi Fauzi (Jabar) pada 200 Meter Gaya Bebas Putra berhasil mengemas waktu 1 menit 52,83 detik menumbangkan rekor milik Albert C Sutanto dengan waktu 1 menit 55,30 detik dan rekor terakhir dilakukan Monaliza (Jabar) pada 200 Meter Gaya Kupu-Kupu Putri dengan catatan waktu 2 menit 15,73 detik memecahkan rekor PON milik Chaterine Surya dengan catatan waktu 2 menit 16,14 detik.

Panitia pelaksana Renang, Premi mengatakan secara keseluruhan cabang renang sudah selesai dilaksanakan. "Tinggal lagi lomba renang indah, tapi jadwalnya kita belum bisa memberi tahukan karena panitia pelaksana nanti sudah berganti," kata dia. 

Park Tae-Hwan Hangs Up Suit, Takes Up Military Uniform

Park Tae Hwan

RENANG INDONESIA- SOUTH KOREA, September 20. ON October 4, Korean swimming sensation Park Tae-Hwan will hang up his swimsuit -- temporarily, we believe -- to start a four-week basic military training camp at the Nonsan Army Training Camp.

Tae-Hwan is the first Korean to win an Olympic medal in swimming. In Beijing, he walked away with a gold in the 400 freestyle and silver in the 200 freestyle. More recently, in London, he won silver behind China's Sun Yang in the 400 freestyle, after an initial preliminary false start disqualification was contested and overruled.

Although South Korea's current military service law exempts all Olympic medalists from required active duty, everyone must undergo four weeks of basic military training. After their completion of basic training, those exempt can choose to serve for 34 months as a coach or athlete in their sports as an alternative to active duty. Tae-Hwan is one of 43 male athletes from the London Olympics with the exemption. 

After his four weeks of training, Tae-Hwan plans to host a press conference discussing his future plans and decisions. Currently, he is working on his Masters degree at the Dankook University. He hopes to become a professor, and is studying at the Graduate School of Education. He already has a bachelor's degree in physical education from the University. (swimmingworld)

Phelps Gets Award; Masters Swimmer on "Survivor" -- September 20, 2012


RENANG INDONESIA-PHOENIX, Arizona, September 20. YESTERDAY after taping Thursday's Streamlined News, we got word that Michael Phelps was given the Champion of Youth award at the Boys & Girls Clubs of America's annual breakfast in Washington, DC. Phelps received the award from Boys & Girls Club spokesperson Denzel Washington, who's been on hand to present this award to other sports celebrities including LeBron James and Anna Kournikova. Phelps has been growing his learn-to-swim program called "im" at the Boys & Girls Clubs since 2010, growing from six to 28 clubs in two years.

The 25th season of "Survivor" premiered last night on CBS, and we're going to be following the exploits of Masters swimmer Roberta Saint-Amour, who will be on the island in the Philippines with former "Facts of Life" star Lisa Welchel. Saint-Amour competed in Masters in 2008 and 2009, and posted a couple of No. 1 national times in sprint freestyle and backstroke. The show has an ardent fan in Chloe Sutton, who posted on Twitter yesterday that she wants to be part of a future season of the show. (swimmingworld)

Kamis, 20 September 2012

Phelps Olympian 2012 Terbaik AS




NEW YORK, RENANG INDONESIA  -  Michael Phelps dan Allyson Felix terpilih sebagai atlet terbaik Komite Olimpiade AS (USOC) 2011-12, Senin, karena perolehan medali mereka di Olimpiade London.
Phelps meraih penghargaan sebagai atlet terbaik putera untuk ketiga kalinya setelah perenang itu mendapat empat medali emas di London dan mengakhiri karirnya dengan perolehan 18 medali emas.
Felix terpilih sebagai atlet terbaik puteri, setelah meraih medali emas di nomor sprint 200m dan 4X100m dan 4X400m estafet di lintasan lari atletik.
Tim dayung delapan orang dinyatakan sebagai tim terbaik sedangkan perenang Jessica Long dan pelari kursi roda Raymond Martin terbaik di kategori paralimpik dan duet atlet putera di kursi roda tenis meja sebagai tim paralimpik terbaik.
"Kami amat bangga dengan para atlet muda yang mewakili negara sebagai duta olahraga tim AS dan Gerakan Olimpiade," kata Ketua Eksekutif USOC Scott Blackmun melalui pernyataannya.
"Melalui komitmen mereka yang tinggi, mereka membawa nama negara dan pencapaian mereka menjadi inspirasi bagi semua rakyat Amerika," katanya. (Kompas.com)





Jumat, 14 September 2012

PON 2012: Raih 22 Emas, Jabar Juara Umum Renang


RUMBAI, RENANG INDONESIA.- Tim Jawa Barat rebut lima emas dari enam nomor yang dipertandingkan pada hari terakhir cabang renang, Jumat (14/9/12), pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau. Tambahan lima emas ini menjadikan Jabar sebagai pimpinan klasemen akhir perolehan medali dengan 22 emas.
Lima emas Jabar dipersembahkan nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra dan putri, 200 meter gaya bebas putra, 400 meter gaya ganti perorangan putri, serta 4x100 meter estafet gaya ganti putra. Pada gaya bebas putra, emas dihasilkan Triady Fauzi yang mencatatkan waktu tercepat 1 menit 52,83 detik. Lalu dibelakangnya menyusul Putra M. Randa asal DKI Jakarta dengan waktu 1 menit 55,61 detik, dan posisi ketiga dihuni Alexis Wijaya dengan 1 menit 55,92 detik.
Di kupu-kupu putri, Monaliza mengalahkan rekan sedaerahnya Raina Saumi untuk merebut emas dengan selisih waktu 1,09 detik. Raina sendiri mencatatkan hasil 2 menit 16,82 detik untuk medali perak, dan perunggu diambil perenang Jatim Yessika K. dengan waktu 2 menit 18,11 detik. Pada putra di nomor yang sama, Donny B. Utomo yang baru pindah membela Jabar di ajang PON kali ini berhasil mempersembahkan emas usai menghasilkan waktu 2 menit 02,98 detik. Dia menyisihkan perenang Jabar lainnya, Pratama Siahaan (2 menit 08,45 detik) dan perenang Sulawasi Selatan, Muh. Hamga (2 menit 09,40 detik) yang meraih perunggu.
Di gaya ganti perorangan putri, Ressa kembali meraih medali emas keduanya di PON ini setelah menyingkirkan perenang Olimpiade Fibrianti Ratna Marita asal Jatim yang mendapatkan perak. Ressa mencatatkan waktu 3,79 detik lebih baik dari pada Fibrianti dengan 5 menit 07,67 detik. Jabar juga merebut perunggu di nomor ini lewat Monaliza yang mencatatkan waktu 5 menit 05,43 detik. (PRLM)
lass=M� % r a ( 3 ��7 bsp;
"Saya tidak masalah, semua demi atlet dan demi posisi strategis bagi Jabar. Mereka bisa membuktikannya sebagai yang terbaik. Jangan khawatir uang kepret dan uang motivasi itu dari kantong pribadi saya," kata Azis. 

Cabang olahraga renang merupakan salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Jabar yakni 17 medali emas pada tujuh hari penyelenggaraan pertandingan PON XVIII, dimana Jabar saat ini memimpin dengan 43 medali emas.

"Renang luar biasa, mereka generasi emas. Dan sepanjang sejarah PON baru kali ini renang Jabar bisa mendominasi dengan raihan emas sebanyak itu, sebelumnya maksimal hanya delapan medali emas," kata Ketua KONI Jawa Barat itu menambahkan. (ANTARA News) 

Medali emas renang estafet Jabar "termahal"


Pekanbaru - RENANG INDONESIA - Medali emas nomor estafet 4x200 meter putra yang diraih kewartet Jabar, Glen Victor, Idham, Rizky dan Triadi dipastian menjadi medali dengan bonus "termahal" yakni mencapai Rp125 juta.
Penghargaan, belum termasuk bonus rumah tipe 48 dan uang "kadeudeuh" yang akan mereka terima seusai PON 2012, kata Ketua KONI Jawa Barat H Azis Syarif di Posko Jabar di Hotel Furaya Pekanbaru, Jumat.

"Saya berikan motivasi sebesar Rp100 juta bagi atlet agar mau bertanding di final ulang pada nomor estafet 4x200 meter putra. Itu dilakukan karena emas strategis dan Jabar tidak rela ada emas kembar di renang," katanya. 

Sementara itu, uang kepret senilai Rp25 juta yang diberikan pada saat meraih emas final nomor itu pada Minggu (9/9) tetap menjadi milik mereka. 

Menurut Azis, uang motivasi itu berbeda dengan uang kepret karena diberika sebelum pertandingan dengan missi tertentu demi strategi Jabar. 

"Awalnya kan pelatih tidak mau turunkan atletnya karena sudah ada keputusan emas kembar bersama DKI Jakarta, namun kami protes lebih memilih tanding final ulang, dan ternyata kita berhasil meraihnya, uang itu kami berika sebagai motivasi agar mereka mau tanding lagi," kata Azis.

Dengan uang "gonjreng" atau uang motivasi itu, tim Jabar kembali berlaga di nomor final dan meraih emas, perak DKI Jakarta dan perunggu diraih tuan rumah Riau. Sedangkan tim Jatim tidak ikut di final itu karena terkena diskualifikasi.

"Saya tidak masalah, semua demi atlet dan demi posisi strategis bagi Jabar. Mereka bisa membuktikannya sebagai yang terbaik. Jangan khawatir uang kepret dan uang motivasi itu dari kantong pribadi saya," kata Azis. 

Cabang olahraga renang merupakan salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Jabar yakni 17 medali emas pada tujuh hari penyelenggaraan pertandingan PON XVIII, dimana Jabar saat ini memimpin dengan 43 medali emas.

"Renang luar biasa, mereka generasi emas. Dan sepanjang sejarah PON baru kali ini renang Jabar bisa mendominasi dengan raihan emas sebanyak itu, sebelumnya maksimal hanya delapan medali emas," kata Ketua KONI Jawa Barat itu menambahkan. (ANTARA News) 

PON 2012: Daftar perolehan medali


Pekanbaru - Daftar perolehan medali PON XVIII/2012 hingga Jumat pukul 23.00 WIB: (emas, perak, perunggu)

1 JAWA BARAT 45 35 45
2 JAWA TIMUR 42 42 38
3 DKI JAKARTA 37 45 47
4 JAWA TENGAH 25 24 30
5 RIAU 21 18 19
6 KALIMANTAN TIMUR 14 14 14
7 SUMATERA UTARA 12 13 11
8 SULAWESI SELATAN 10 7 7
9 LAMPUNG 8 5 5
10 NUSA TENGGARA BARAT 8 4 5
11 PAPUA 5 3 6
12 SUMATERA SELATAN 4 10 11
13 BALI 4 4 13
14 SUMATERA BARAT 4 2 11
15 BANTEN 3 2 9
16 KALIMANTAN SELATAN 3 2 8
17 DI YOGYAKARTA 2 4 8
18 JAMBI 2 3 10
19 KALIMANTAN TENGAH 2 3 3
20 KALIMANTAN BARAT 2 2 7
21 SULAWESI UTARA 2 2 1
22 SULAWESI TENGGARA 2 0 1
23 MALUKU 1 5 2
24 ACEH 1 3 7
25 KEP. BANGKA BELITUNG 1 2 4
26 GORONTALO 1 1 0
27 SULAWESI TENGAH 1 1 0
28 NUSA TENGGARA TIMUR 0 2 1
29 PAPUA BARAT 0 2 1
30 BENGKULU 0 1 3
31 MALUKU UTARA 0 0 

(ANTARA News)

Kamis, 13 September 2012

Tim Renang Jabar Kembali Raih Tiga Medali Emas


RUMBAI,.RENANG INDONESIA - Kendati perolehan emas Jawa Barat di cabang renang Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau semakin menipis di hari ke lima pelaksanaan pertandingan, namun Jabar masih merajalela. Dari enam pertandingan yang digelar Jabar berhasil merebut tiga emas.
Tiga emas tersebut datang dari nomor 50 meter gaya bebas putra, 1.500 meter gaya bebas putra, dan 4x100 meter gaya ganti estafet putri. Emas pertama Jabar kemarin datang dari Triady Fauzi. Dia mencatatkan waktu lebih cepat 0,74 detik atas rekan sedaerahnya yang juga rival terdekatnya Glenn Victor yang menghasilkan waktu 24,03 detik. Perunggu di nomor ini direbut atlet DKI Guntur Pratama Putra.
Setelah Triady, giliran Ricky Anggawijaya yang menyumbangkan emas kedua bagi Jabar kemarin. Dia menyisihkan para seniornya, Rodrick Luhur yang menepati posisi kedua, dengan waktu tercepat 16 menit 10.00 detik, atau terpaut 0,003 detik. Peringkat ketiga akhirnya di raih M. Akbar Nasution asal Sumatera Selatan dengan waktu 16 menit 20,43 detik.
Sayangnya hasil bagus Triady gagal diikuti oleh perenang Jabar lainnya, Pratama Siahaan yang hanya finish di posisi kelima dengan waktu 16 menit 56,42 detik.
Emas terakhir Jabar dari cabang renang kemarin, dihasilkan oleh tim estafet putri dengan waktu tercepat 4 menit 21,40 detik. Jabar bukan hanya meraih emas, namun juga berhasil memecahkan rekor PON yang sudah bertahan selama 16 tahun atas nama tim Jatim dengan waktu 4 menit 29,06 detik, yang ciptakan pada 1996 lalu di Jakarta.
Perak di nomor ini diraih Jawa Timur dengan selisih waktu yang cukup ketat dengan Jabar yakni 0,02 detik. Sementara perunggu dihasilkan oleh tim DKI Jakarta dengan waktu 4 menit 38,77 detik. Tempat terakhir diisi oleh tim tuan rumah yang tertinggal jauh dengan waktu 5 menit 19,10 detik.
Dengan raihan ini, maka hingga hari keenam kemarin, Jabar terus memimpin klasemen perolehan medali dengan raihan emas sebanyak 17 emas.
Pada pertandingan kemarin, sempat terjadi insiden, Glenn yang turun di 50 meter gaya bebas sempat terantuk tangannya hingga dirinya harus dibawa ke medical center. "Tangan sempat terantuk saat finish, saya ingin diperiksa," tukasnya. ((PRLM)

Renang PON XVIII: Atlet Muda Penuhi Kolam Renang PON


PEKANBARU, RENANG INDONESIA - Menpora  Andi Mallarangeng mengaku senang  banyak perenang muda bermunculan dan mendulang prestasi terbaik pada PON XVIII di Riau.
  
"Saya kira, banyak sekali perenang-perenang muda yang berprestasi saat PON Riau. Ini sesuatu yang luar biasa," kata Andi setelah  memberikan medali kepada para pemenang di Kolam Renang Rumbai Pekanbaru, Rabu.
   
Andi juga memuji para perenang-perenang muda tersebut karena mereka tidak hanya berprestasi di kolam renang saja, tetapi juga berprestasi secara akademik.
  
Menurut dia, dengan kondisi seperti ini, maka sangat dimungkinkan akan muncul perenang-perenang muda dengan usia antara 15-17 tahun yang bisa berprestasi mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
  
"Melihat hasil di PON ini, bibit-bibit unggul perenang muda berprestasi ini pun banyak tersebar di daerah-daerah, tidak hanya di daerah tertentu," katanya.
  
Ia pun mengaku optimistis bahwa perenang-perenang muda tersebut akan bisa diandalkan untuk meraih prestasi secara optimal saat tampil di SEA Games Myanmar.
  
Perenang yang tampil di PON XVIII rata-rata berusia awal 20 tahun, bahkan ada juga perenang yang masih berusia 16-18 tahun namun sudah bisa meraih medali.

Di hari ketiga, rabu (12/90  Jabar berhasil mendominasi dengan menyabet enam dari tujuh medali emas yang disediakan pada pertandingan hari Rabu.

Hasil perlombaan renang, Rabu (12/9)
Nomor 400 meter gaya bebas putra
Emas : Triadi Fauzi, Jawa Barat 4:01:34
Perak : Ricky Anggawijaya, Jawa Barat 4:03:98
Perunggu : M Akbar Nasution, Sumatera Selatan 4:05:45

Nomor 100 meter gaya punggung putri
Emas : Yessy V Yosaputra, Jawa Barat 1:05:73
Perak : Nurul Fajar Fitriyanti, Jawa Timur 1:06:04
Perunggu : Fibriani R Marita, Jawa Timur 1:06:80

Nomor 100 meter gaya punggung putra
Emas : Gede Siman Sudartawa, Riau 56,17
Perak : Guntur Pratama Putra, DKI Jakarta 58,72
Perunggu : Ricky Anggawijaya, Jawa Barat 1:00:04

Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri
Emas : Ressa Kania Dewi, Jawa Barat 1:03:36
Perak : Monaliza, Jawa Barat 1:03:59
Perunggu : Stephanie Samudro, DKI Jakarta 1:04:48

Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra
Emas : Glenn Victor, Jawa Barat 53,74
Perak : Triadi Fauzi S, Jawa Barat 54,53
Perunggu : Brian Howard, DKI Jakarta 56,98

Nomor 800 meter gaya bebas putri
Emas : Raina Saumi, Jawa Barat 9:01:98
Perak : Iffy Nadya F, Jawa Timur 9:12:89
Perunggu : Ressa Kania Dewi, Jawa Barat 9:27:07

Nomor 4x100 meter gaya bebas estafet putra
Emas : Jawa Barat 3:30:82
Perak : DKI Jakarta 3:31:93
Perunggu : Riau 3:40:46

(Kompas.com) 

Rabu, 12 September 2012

Menpora Yakin Renang Siap Bersaing di Tingkat Dunia


Pekanbaru: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng optimistis cabang renang Indonesia bisa bersaing di kancah internasional. Indonesia punya bibit unggul di cabang ini.

"Ini sangat membahagiakan. Muncul perenang nasional yang umurnya masih muda. Saya dengan ada perenang usia 14 yang sudah meraih rekor terbaik. Kita optimistis dari cabang renang akan muncul perenang unggul. Untuk SEA Games rasanya kita siap bersaing dengan negara lain karena kita punya bibit yang bisa dibina untuk tingkat internasional," ujar Andi saat ditemui di Aquatic Center, Rumbai, Pekanbaru, Rabu (12/9) malam.

Menurut Andi, Kemenpora sudah mempersiapkan segala hal untuk atlet-atlet muda. Kemenpora sudah merencanakan yang terbaik bagi para atlet berprestasi.

"Makanya ini sudah ada tim dari program Indonesia Emas, baik yang pratama maupun utama. Mereka bisa segera masuk pemusatan latihan untuk menuju SEA Games, tahun depan dan Islamic World Sea Games. Itulah gunanya PON. Kita bisa dapat bibit unggul dari berbagai daerah dan muda-muda," terang Andi.(Metrotvnews.com)

Sebanyak 4.874 Atlet Berlaga di PON XVIII Riau


JAKARTA- Sebanyak 4.874 atlet yang terdiri atas 2.944 putra dan 1.830 putri akan berlaga pada PON ke XVIII Riau 9-20 September 2012. Mereka akan memperebutkan 601 medali emas, 601 medali perak dan 798 medali perunggu dari 39 cabang olah raga dengan 611 nomor pertandingan.
Dibandingkan dengan PON Kalimantan Timur 2008 lalu, jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan pada PON ke XVIII ini menciut, dari 43 cabor menjadi hanya 39 cabor saja. Empat cabor terpaksa dihilangkan yakni berkuda, hoki, drum band, dan dansa, karena kendala venue pertandingan serta ada beberapa yang dianggap tidak sejalan dengan norma-norma masyarakat Melayu.
Cabang-cabang olah raga yang terdiri dari 55 disiplin tersebut yakni aquatic yang terdiri dari renang, renang indah, loncat indah dan polo air. Lalu ada anggar, angkat besi, angkat berat, binaraga, atletik, balap sepeda, sofbal, bisbol, bola basket, biliar, judo, gulat, golf, dayung (canoeing, rowing, dan perahu naga), catur, bulutangkis, bowling, karate, layar, menembak, panahan, dan pencak silat.
Kemudian ada selam (mono fin dan oba fin), senam (ritmik, artistik, dan aerobik), sepak nola, futsal, squash, sepak takraw, taekwondo, tenis, tenis meja, tinju, bola voli indoor, voli pantai, wushu, dan aerosport/dirgantara (aeromodelin, gantole, terbang layang, terjun payung), bermotor, kempo, bridge, panjat tebing, sepatu roda, ski air, serta tarung derajat.
Pelaksanaan pertandingan ke-39 cabor ini nantinya digelar pada 40 venue yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Ke-10 kabupaten/kota tersebut yakni Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Bengkalis, Dumai, Siak, Indragiri Hilir.
Pekanbaru menjadi tuan rumah dengan jumlah venue terbanyak dengan 20 venue untuk cabor sepak bola, anggar, taekwondo, senam, bridge, biliar, catur, sofbol, bisbol, renang, loncat indah, atletik, panjat tebing, panahan, menembak, polo air, renang indah, bola voli indoor, wushu, gulat, judo, angkat besi, angkat berat, binaraga, karate, dan tenis. Sementara cabor lain yang tersisa, pelaksanaannya tersebar di 9 kabupaten/kota lainnya.
Kendati pertandingan PON baru akan dimulai secara resmi pada 9 September mendatang, aeromodeling, sepak bola dan futsal sejak Minggu (2/8) sudah memulai babak penyisihan. Lalu disusul oleh polo air, bola basket, bulutangkis, canoeing, tenis, dan bridge yang akan memulai pertandingan pada 5 September nanti.
Jika melihat persaingan dari cabor yang dipertandingkan, cabang favorit seperti sepak bola, renang, dan atletik masih dikuasai oleh tiga daerah yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Hal itu bisa dilihat dari raupan medali yang dihasilkan ketiga daerah tersebut pada saat PON Kaltim lalu

Hasil lengkap perlombaan hari ketiga renang


Pekanbaru  - Berikut adalah hasil lengkap perlombaan hari ketiga cabang renang Pekan Olahraga Nasional XVIII yang digelar di Kolam Renang Rumbai, Pekanbaru, Rabu (12/9):

Nomor 400 meter gaya bebas putra
Emas : Triadi Fauzi, Jawa Barat 4:01:34
Perak : Ricky Anggawijaya, Jawa Barat 4:03:98
Perunggu : M Akbar Nasution, Sumatera Selatan 4:05:45

Nomor 100 meter gaya punggung putri
Emas : Yessy V Yosaputra, Jawa Barat 1:05:73
Perak : Nurul Fajar Fitriyanti, Jawa Timur 1:06:04
Perunggu : Fibriani R Marita, Jawa Timur 1:06:80

Nomor 100 meter gaya punggung putra
Emas : Gede Siman Sudartawa, Riau 56,17
Perak : Guntur Pratama Putra, DKI Jakarta 58,72
Perunggu : Ricky Anggawijaya, Jawa Barat 1:00:04

Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri
Emas : Ressa Kania Dewi, Jawa Barat 1:03:36
Perak : Monaliza, Jawa Barat 1:03:59
Perunggu : Stephanie Samudro, DKI Jakarta 1:04:48

Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra
Emas : Glenn Victor, Jawa Barat 53,74
Perak : Triadi Fauzi S, Jawa Barat 54,53
Perunggu : Brian Howard, DKI Jakarta 56,98

Nomor 800 meter gaya bebas putri
Emas : Raina Saumi, Jawa Barat 9:01:98
Perak : Iffy Nadya F, Jawa Timur 9:12:89
Perunggu : Ressa Kania Dewi, Jawa Barat 9:27:07

Nomor 4x100 meter gaya bebas estafet putra
Emas : Jawa Barat 3:30:82
Perak : DKI Jakarta 3:31:93
Perunggu : Riau 3:40:46 

(ANTARA News)

PON 2012: Daftar Sementara Perolehan Medali


PEKANBARU, Provinsi DKI Jakarta berhasil melejit ke posisi teratas daftar sementara perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012. Pada Rabu (12/9/2012), DKI menyalip dua rivalnya, Jawa Timur dan Jawa Barat, yang masing-masing melorot satu strip, setelah mengumpulkan 21 emas, 23 perak, 14 perunggu.

Dengan demikian, DKI, yang pada hari sebelumnya ada di peringkat ketiga, menggeser Jabar yang sejak hari pertama PON selalu di atas. Sementara itu Jatim, sang juara bertahan, turun ke posisi ketiga.

Daftar sementara perolehan medali, Rabu (12/9), pukul 21.30 WIB (emas, perak, perunggu)

1. DKI Jakarta 21 - 23 - 14
2. Jawa Barat  20 - 17 - 20
3. Jawa Timur 17 - 20 - 19
4. Riau 12 - 8 - 8
5. Jawa Tengah 10 - 8 - 13
6. Sulawesi Selatan 5 - 3 - 3
7. Kalimantan Timur  4 - 6 - 1
8. Banten 3 - 2 - 3
9. Papua  3 - 2 - 3
10. Lampung 3 - 1 - 3
11. Sumatera Selatan 2 - 3 - 6
12. Kalimantan Tengah 2 - 3 - 1
13. Nusa Tenggara Barat  2 - 2- 0
14. Sumatera Utara 1- 2 - 3
15. DI Yogyakarta  1 - 2 - 2
16. Sumatera Barat 1 - 2 - 2
17. Jambi 1 - 1 - 4
18. Kalimantan Selatan 1 - 1 - 1
19. Sulawesi Utara 1 - 0 - 1
20. Sulawesi Tengah 1 - 0 - 0
21. Kalimantan Barat 0 - 1 - 3
22. Aceh 0 - 1 - 0
23. Maluku 0 - 1 - 0
24. Nusa Tenggara Timur  0 - 1 - 0
25. Bali 0 - 0 - 6
26. Bengkulu 0 - 0 - 1
27. Bangka Belitung 0 - 0 - 1
28. Papua Barat 0 - 0 - 1

Sumber : ANT

Indra Gunawan pecahkan rekor PON

MEDAN – RENANG INDONESIA-Perenang Indra Gunawan menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen Sumatera Utara setelah tampil menjadi yang terbaik di nomor 100 gaya dada putra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Kolam Renang Stadium Rumbai, Riau, Senin malam.

Indra yang selama setahun lebih dikirim KONI Sumut berlatih di Hongaria bukan sekadar mempersembahkan medali emas. Catatan waktunya di babak final yakni 1 menit 02,57 detik sekaligus memecahkan rekor PON yang sebelumnya tercatat 1 menit 04,20 detik yang diciptakannya sendiri pada PON XVII di Kaltim empat tahun lalu.

Medali perak nomor ini diraih perenang asal DKI Jakarta Nicko Biondi yang membukukan waktu 1 menit, 05,05 detik dan medali perunggu disabet perenang Sumsel Billy Afrianto dengan catatan 1 menit 05,23 detik.

Indra Gunawan yang difavoritkan merebut medali emas di nomor 100 meter gaya dada memimpin sejak 20 meter pertama dari nomor final yang diikuti delapan perenang tersebut.

Pada 40 meter terakhir, Indra Gunawan terus meninggalkan lawan-lawannya dan menjadi perenang tercepat sampai di garis finis.

Indra Gunawan masih berpeluang menambah pundi emas untuk kontingen Sumut pada nomor 200 meter gaya dada yang akan digelar Kamis (13/9).

Loncat Indah
Sementara dari cabang loncat indah, pasangan peloncat indah Sumut Danta Ginting/Rindam Manihuruk gagal menyumbang medali pada nomor papan 3 meter sinkron putra yang diikuti enam peserta.

Pasangan Danta/Rindam pada nomor tersebut menempati posisi keenam. Medali emas diraih pasangan Jatim Husaini Noor/Ahmad Subekti dengan total nilai 357,21, perak direbut pasangan DKI Jakarta Andriyan/Adityo (333,51) dan medali perunggu untuk pasangan Jabar, Akhmad Sukran Jam Jami (310,50).

Loncat indah masih terus memburu medali melalui Rindam Manihuruk yang tampil pada nomor pada 3 meter putra yang digelar Rabu (12/9) dan Maudilina Kharisna Putra pada papan 1 meter dan 3 meter putri. (WASPADA ONLINE)

PON 2012: Atlet renang Jabar, Glen Victor berambisi ulang sukses


Pekanbaru - RENANG INDONESIA-Perenang andalan Jawa Barat, Glen Victor Susanto menyatakan ambisinya untuk mengulang sukses yang diraihnya empat tahun lalu di PON XVII/ 2008 Kalimantan Timur. 
"Target saya di PON 2012 ini dua emas, namun kalau ada kesempatan kenapa tidak mengulang sukses PON lalu, meski jelas persaingan saat ini lebih ketat," kata Glen di Rumbai, Riau, Senin. 
Glen berhasil mendulang delapan medali emas dan sekeping perunggu pada PON 2008 di Kaltim. 
Pada PON 2012 ini, Glen masih menjadi tumpuan Jabar di kelompok putra. Ia pun berkontribusi dalam perolehan medali emas di nomor 4x200 meter estafet putra di Gelanggang Renang Rumbai pada Minggu malam.
Emas yang disumbangkan untuk Jabar malam itu, diraih Glen bersama tiga rekannya Ricky Anggara, M Idham, dan Triadi Fauzi.
"Pada nomor 4x200 meter sebenarnya bukan target saya, dan selama ini jarang turun di estafet. Namun saya diturunkan untuk bisa mengimbangi lawan, pasalnya Siman turun di estafet ini," kata Glen. 
Berkat kemenangan ini Jabar dapat mengawinkan emas untuk 4x200 meter, setelah tim putri yang diperkuat Yessy dan Ressa Kania Dewi tampil menjadi juara. 
"Pertandingan masih panjang, beberapa nomor saya akan digelar dalam beberapa hari ke depan," kata Glen tanpa mau mengomentari rivalitasnya dengan perenang I Gede Siman Sudartawa. (ANTARA News)

Selasa, 11 September 2012

Presiden secara resmi buka PON 2012 Riau


Pekanbaru – RENANG INDONESIA - Ditandai dengan penyulutan api kualdron oleh mantan atlet binaraga Zarmi Bachtiar, Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Utama Pekanbaru, Selasa.

Sebagaimana lazimnya sebuah pesta olahraga multi event, baik di tingkat regional maupun internasional, disulutnya api kualdron merupakan semacam pertanda bahwa pesta sudah dimulai secara resmi, meski sebenarnya sebagian pertandingan sudah berlangsung sejak 5 September lalu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengatakan PON harus menjadi momentun untuk mempersatukan bangsa dan semua harus yakin bahwa prestasi gemilang akan diukir oleh atlet-atlet yang datang dari berbagai daerah.

"Saat ini kompetisi olahraga semakin ketat dan keras, hanya dengan keuletan dan kerja keras, prestasi olahraga nasional bisa diwujudkan," katanya Presiden Yudhoyono dalam pidato yang relatif singkat bila dibandingkan dengan pidato Ketua Umum PB PON Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau.

Lebih jauh Yudhoyono menegaskan bahwa PON harus menjadi puncak prestasi dan menjadi barometer untuk mengukur keberhasilan daerah dalam pembinaan olahraga, sehingga Indonesia yang maju tidak sebatas maju dibidang ekonomi dan kebudayaan tapi juga bidang olahraga.

Sebelumnya, acara pembukaan bertajuk "Air dan Peradaban" itu diawali dengan tarian kolosal yang secara total melibatkan lebih dari 5.000 orang, disusul senam "Riau Bangkit", atraksi marching band, dan zapin dalam kilatan tata cahaya dan kanvas elektrik yang megah.

Tata cahaya upacara pembukaan PON Riau juga menggunakan teknologi kanvas elektrik seperti digunakan pada upacara pembukanan SEA Games 2011 di Palembang.

Atraksi yang agak unik adalah tarian gelombang bono, yaitu penggambaran tradisi "air" yang tumbuh di empat sungai utama di Riau, yaitu Siak, Kampar, Indragiri dan Rokan.

Pada tarian kreasi koreografer Deddy Puja Indra itu, lapangan stadion seperti berubah menjadi gelombang sungai yang saling berhempasan seperti gelombang bono yang menurut masyarakat hanya muncul di muara Sungai Kampar. Sebanyak 500 siswa kemudian menampilkan lagu daerah "Lancang Kuning".

Tuan rumah Riau tidak hanya menampilkan atraksi budaya setempat, tapi juga berbagai fragmen tari-tarian dari sejumlah daerah, diantaranya tari Bali yang mewakili kawasan timur.

Dalam pagelaran itu tersebut, ditampilkan pahlawan Riau Tuanku Tambusai yang oleh penjajah Belanda dijuluki "Harimau Padri dari Rokan".

Sebelum defile kontingen daerah peserta, penyanyi Judika kemudian tampil membawakan lagu resmi PON 2012, yaitu "Selamat Datang Sang Juara".

Acara yang ditunggu-tunggu adalah penyulutan api kualdron oleh Zarmi Bachtiar dan api tersebut akan menyala sampai pesta yang diikuti sekitar 10.000 atlet dan ofisial itu usai pada 20 September mendatang.

Panitia sebelumnya ingin memberikan kejutan dengan merahasiakan penyulut api kualdron. Selain Zarmi Bachtiar, beredar nama-nama atlet terbaik Riau, diantara pesepak takraw Armon Yornes dan Amril Nurman, mantan pebulutangkis seangkatan dengan Rudy Hartono.

Zarmi yang menerima obor berbentuk lembing, secara berlahan dinaikkan dengan kereta setinggi sekitar 20 meter dan kemudian melempar lembing tersebut ke arah kualdron.

Sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan meninggalkan tempat upacara, penyanyi Rossa mendendangkan lagu berjudul "Together We Can Rise" yang tidak lain adalah ciptaan Presiden sendiri. Setelah itu, penyanyi bertubuh mungil itu pun membawakan lagunya yang sangat populer, "Ayat Ayat Cinta".

Selain Judika dan Rosa, juga tampil artis ibukota lainnya, yaitu kelompok Ungu, serta penyanyi dangdut Iis Dahlia.

Pekan olahraga empat tahunan tersebut digelar di sepuluh kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Riau dan mempertandingkan 39 cabang olahraga, serta menyediakan lebih dari 500 medali emas. (ANTARA News)

Daftar perolehan medali PON XVIII


Pekanbaru (ANTARA News) - Daftar perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 hingga Selasa pukul 21.00 WIB: (emas, perak, perunggu)

1. Jawa Barat 17 - 12 -11
2. Jawa Timur 11 - 10 - 11
3. DKI Jakarta 9 -15 - 10
4. Riau 9 - 6 - 7
5. Jawa Tengah 8 - 4 - 8
6. Sulawesi Selatan 5 - 2 - 2
7. Papua 3 - 3 - 3
8. Kalimantan Tengah 2 - 3 - 0
9. Banten 2 - 2 - 3
10. Sumatera Selatan 1 - 3 - 7
11. Sumatera Barat 1 - 2 - 1
12. Nusa Tenggara Barat 1 - 1 - 0
13. Sumatera Utara 1 - 0 - 1
14. Sulawesi Tengah 1 - 0 - 0
15. Sulawesi Utara 1 - 0 - 0
16. Kalimantan Timur 0 - 4 - 1
17. Kalimantan Barat 0 - 2 - 2
18. Jambi 0 - 1 - 4
19. Kalimantan Selatan 0 - 1 - 0
20. Maluku 0 - 1 - 0
21. Bali 0 - 0 - 5
22. Bangka Belitung 0 - 0 - 1
23. Papua Barat 0 - 0 – 1

PON Riau 2012: Hari Kedua Cabor Renang, Empat Rekor PON Tercipta


Pekanbaru – RENANG INDONESIA-Pada perhelatan renang PON hari kedua, Senin (10/9/12), yang memainkan enam nomor di Kolam Renang Rumbai Sports Centre, empat rekor baru tercipta.

Yang pertama adalah di nomor 100m dada putri, yang terukir atas nama Margaretha Kreta P, dengan catatan 1 menit 13,65 yang melampaui milik Rita Mariani di tahun 1996, yaitu 1 menit 13,76.

Dengan hasil itu, Margaretha yang mewakili Tim Jawa Tengah, berhak atas medali emas. Sementara atlet DKI Jakarta, Fita Widyanti dan kavita Chrishna, harus puas menerima perak dan perunggu.

Di nomor 100m dada putera, perenang andalan Sumatera Utara, Indra Gunawan, mampu membukukan catatan 1 menit 02,57 detik dan membuat perenang berkepala plontos itu dikalungi mendali emas.

Sebelumnya, rekor di pentas PON diukir olehnya, tahun 2008, dengan waktu 1 menit 04,20 detik. Pada nomor ini, podium kedua diisi oleh atlet DKI Jakarta, Nicko Biondi. Sedangkan tempat ketiga diraih Billy Afrianto, yang merupakan atlet Sulawesi Selatan.

Perlombaan nomor 100 Meter Gaya Bebas Putera, Triadi Fauzi yang berasal dari Jawa Barat, hanya membukukan catatan waktu yang sama dengan milik Richard Sam Bera, yaitu 51,21 detik. Meski tak memecahkan rekor PON, Triadi mampu menyumbang emas bagi Jabar.

Medali perak dan perunggu diraih oleh Alexis Wijaya Ohmar dan Guntur Pratama Putra, yang sama-sama berasal dari DKI Jakarta.

Pada perlombaan nomor 400 Meter gaya Bebas Puteri, Raina Saumi yang berasal dari Jawa Barat, memecahkan rekor milik Catherine Surya tahun 1996. Jika Catherine hanya mampu menorehkan 4 menit 26,55 detik, Raina melampauinya dengan 4 menit 22,62 detik.

Hasil itu membuat Jabar kembali menambah kepingan emasnya. Sementara Iffy nadya dari Jawa Timur dan Ressa Kania Dewi dari Jabar, mendapat perak dan perunggu.

Nomor 200 Meter Gaya Ganti perorangan, tak ada rekor yang terpecahkan. Namun, Glenn Victor mampu menyabet medali emas dengan catatan waktu 2 menit 07,74 detik. Sedangkan perak dan perunggu jadi jatah Gede Siman Sudartawa dari Tim Riau dan Akbar Nasution asal Sumatera Selatan.

Pertarunganseru antara perenang tim Jawa Timur dan Jawa Barat terjadi di nomor Estafet 4x100 Meter Gaya Bebas Puteri. Sempat tertinggal dari Jatim, Tim jabar yang diperkuat oleh atlet andalannya, Yessy Yosaputra, berhasil menyalip di akhir balapan dan berhak atas medali emas.

Catatan waktu 3 menit 58,37 detik, pun memecahkan rekor Tim jawa Timur tahun 1993, yang mampu membukukan 4 menit 04,65 detik.

Pada perlombaan yang hanya diikuti oleh empat tim, Jawa Timur harus rela menerima medali perak, sedangkan DKI Jakarta perunggu. (INILAH.COM,)

Tim renang Jatim bertekad akhiri paceklik emas


Pekanbaru  - RENANG INDONESIA- Tim renang Jawa Timur bertekad untuk mengakhiri paceklik medali emas dengan bertanding sekuat tenaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 di Riau.
Manajer Tim Renang Jatim Reswanda Ade di Pekanbaru, Riau, Selasa, mengatakan, masih ada 19 medali emas di cabang renang yang menanti untuk diperebutkan.

"Peluang masih terbuka, karena ada beberapa nomor andalan yang kami proyeksikan meraih medali emas," kata Reswanda di sela-sela mendampingi para atlet berlatih di kolam renang Kompleks Sport Center Rumbai.

Pada pertandingan renang hari pertama dan kedua, kemenangan diraih oleh tim Jawa Barat yang berhasil mendulang 8 emas. 

Sementara Jatim yang pada PON 2008 mampu meraih 16 emas, hanya mampu merebut empat perak dan tiga perunggu. 

Medali itu antara lain diraih Enny Susilowati di nomor 100 meter gaya bebas putri, Nurul Fajar Fitriyanti (200 meter gaya punggung), Iffy Nadya (400 meter gaya bebas), dan 4x100 meter gaya bebas estafet.

Menurut Reswanda, sedikitnya ada tiga nomor andalan untuk putri yang gagal memenuhi target medali emas, yakni 100 meter gaya bebas, 4x100 meter dan 4x200 meter gaya bebas estafet.

"Anak-anak sudah memberikan penampilan maksimal, tetapi lawan terutama perenang Jabar memang lebih cepat. Kami belum menyerah dan siap menebus kegagalan di perlombaan Rabu (13/9) hingga hari terakhir," ujar Reswanda.

Dari 19 nomor final yang masih tersisa, Jatim mengandalkan antara lain 50 meter gaya bebas putra dan putri, 100 meter gaya kupu-kupu putri, dan 4x400 meter gaya ganti estafet putri.

Pada PON 2012 ini, renang yang menjadi salah satu cabang olahraga andalan Jatim, ditargetkan bisa mendulang minimal tujuh medali emas, dari total 32 nomor yang dipertandingkan. (ANTARA News) 

PON XVIII: Diwarnai Kejanggalan, Lomba Renang Diminta Diulang


JAKARTA, RENANG INDONESIA - Keputusan hasil perlombaan renang PON XVIII Riau nomor 4x200 meter gaya bebas putra ditunda  karena adanya kejanggalan.

Dalam lomba yang berlangsung di Rumbai Sports Center, Minggu (9/9) sebelumnya, tim Jabar disebut merebut medali emas dengan tim DKI Jakarta dan tuan rumah Riau mendapat medali perak dan perunggu. Sementara tim Jawa Timur terkena diskualifikasi.

Namun hasil ini kemudian menimbulkan protes keras dari tim DKI yang menganggap lomba berjalan dengan banyak kejanggalan.

Kejanggalan berawal saat  perenang pertama Jawa Timur melakukan loncatan saat aba-aba bersiap sebelum start diberikan. Alih-alih menghentikan lomba, petugas perlombaan malah memberi starting signal yang menandakan lomba diteruskan.

Para perenang Jabar, DKI dan Riau yang masih terperangah dengan ulah perenang pertama Jatim bereaksi berbeda. Perenang Jabar langsung meloncat ke kolam diikuti perenang Riau. Sementara perenang DKI bereaksi paling lambat.

Saat itu pihak DKI langsung mengajukan protes dan meminta perlombaan dihentikan. Saat itu lomba berlangsung di bawah cemooh penonton yang juga meminta lomba dihentikan.

Namun pihak panitia mengaku mendapat kesulitan secara teknis karena tali yang biasanya dengan mudah dan cepat diturunkan untuk menghnetikan laju perenang justru disimpul mati.

Usai lomba, pihak DKI mengajukan protes resmi dan meminta perlombaan diulang. "Kami beranggapan ada kesalahan dari ofisial perlombaan dan seharusnya diperbaiki dengan mengulang lomba," kata manajer tim renang DKI, R. Nursyamsu.

Hal ini dibenarkan oleh pelatih tim renang DKI, Felix C. Sutanto. Menurut Felix dalam regulasi FINA, start lomba dinyatakan tidak sah apabila ada perenang yang bergerak atau meloncat lebih dulu. "Semua regulasi itu dibacakan oleh Felix waktu technical meeting dengan delegasi lain dan technical official renang PON," lanjut Nursyamsu.

Pihak Jabar menolak usulan pengulangan lomba dan tetap bertahan pada hasil lomba. "Ya mereka punya hak menolak karena kesalahan memang pada  technical official," ungkap Felix.

Pihak DKI kemudian mengajukan usulan agar tim DKI berenang sendiri dengan diambil waktu atau melakukan swim-off. "Bila hasilnya lebih baik dari waktu tim Jabar, maka kami mendapat emas, Jabar mendapat perak. Begitu pun sebaliknya,' kata Nursyamsu. "Atau lomba itu diulang."

Lagi-lagi Jabar menolak. Karena itulah kemudian terlontar  ide medali emas bersama dibagi antara Jabar dan DKI Jaya dengan medali perunggu diperoleh tuan rumah Riau. "Sekarang masih dibicarakan dan belum pada keputusan," kata Nursyamsu.

Namun pihak DKI meminta PB PON untuk tidak hanya mendiskualifikasi tim estafet Jatim. "Dari awal mereka memang berniat untuk merusak suasana lomba dengan merusak permainan mereka sendiri. Mereka meloncat mendahului aba-aba start dan kemudian berenang dengan lamban seperti orangswim down (pendinginan), "lanjut Nursyamsu.

Nursyamsu juga meminta perangkat perlombaan untuk mau terbuka dan mengakui bila ada perangkat mereka melakukan kesalahan. "Bahkan di lomba besar seperti SEA games dan Olimpiade saja kemungkinan human error itu bukan suatu hal yang tidak mungkin," kata Nursyamsu lagi.

Di nomor 4x100 meter gaya bebas putra ini jabar menurunkan perenang senior M. Idham Dasuki, Ricky Anggawijaya, Glenn Victor dan Triadi fauzi. Sementara tim DKI terdiri dari  empat perenang muda Putra M. Randha, Ramzy Widodo, Rodrick Luhur dan Alexis Wijaya Ohmar. (Kompas.com)

Senin, 10 September 2012

PON 2012: Renang Pecahkan Rekor


PEKANBARU – RENANG INDONESIA-: I Gede Siman Sudartawa menyumbangkan medali emas 200 meter gaya punggung putra di kolam renang Rumbai Sport Center Pekanbaru, Minggu (9/9).
Siman menjadi yang tercepat dan berhasil memecahkan rekor dengan waktu 2 menit 07,63 detik. meninggalkan pesaingnya, Ricky Anggawijaya, Jawa Barat (Jabar), 2 menit 14,96 detik. Kemudian medali perunggu direbut perenang Bali, Putu Takahide Valentino, 2 menit 15,36 detik. Posisi keempat diraih Gleen Victor dari Jawa Barat dengan waktu 2 menit 17,14 detik. Untuk gaya punggung putra nomor 200 meter, hanya diikuti lima provinsi.
Lomba renang di hari pertama juga diwarnai oleh pecahnya seluruh rekor PON. Data panitia menunjukkan rekor tersebut adalah dari nomor 100 meter gaya bebas putri yang kini dipegang oleh perenang asal Sumatera Barat, Patrisia Yosita, dengan catatan waktu 58,09 detik. Rekor sebelumnya dipegang oleh Nancy Suryatmadja dengan catatan waktu 58,71 detik yang dicetaknya di Tenggarong pada 2008.
Rekor PON atas nama Felix C Sutanto pada nomor 200 meter gaya punggung putra yang telah bertahan selama 16 tahun dengan catatan waktu 2 menit 8,88 detik berhasil dipecahkan Siman Sudartawa dengan catatan waktu 2 menit 5,01 detik.
Rekor PON ketiga yang berhasil dipecahkan adalah dari nomor 200 meter gaya punggung putri yang kini dipegang perenang Jawa Barat, Yessy V Yosoputra, dengan catatan waktu 2 menit 21,34 detik.
Rekor PON lama dipegang oleh Elsa M Nasution dengan catatan waktu 2 menit 21,88 detik. Rekor tersebut juga telah bertahan selama 16 tahun sejak diciptakan di Jakarta.
Di nomor 400 meter gaya ganti perseorangan putra, perenang M Akbar Nasution memperbaiki rekor atas namanya sendiri, yaitu dari 4 menit 31,76 detik menjadi 4 menit 31,26 detik. Rekor PON di nomor 200 meter gaya ganti perseorangan putri atas nama Elfira Rosa Nasution yang diciptakan 16 tahun lalu dengan catatan waktu 2 menit 22,52 detik juga berhasil dipecahkan oleh Patrisia Yosita dengan catatan waktu 2 menit 21,52 detik.
Rekor keenam yang dipecahkan pada pertandingan hari pertama cabang renang adalah dari nomor 4x200 meter gaya bebas estafet putra yang diciptakan oleh tim Jawa Barat dengan catatan waktu 7 menit 44,72 detik. Catatan waktu rekor lama adalah 7 menit 56,61 detik yang diciptakan oleh tim DKI Jakarta di Jakarta 16 tahun lalu.
Rekor ketujuh yang dipecahkan adalah dari nomor 4x200 meter estafet putri yang diciptakan oleh tim Jawa Barat dengan catatan waktu 8 menit 44,23 detik. Rekor lama dipegang tim Jambi dengan catatan waktu 8 menit 54,86 detik yang diciptakan di Sekayu, Sumsel, tahun 2004.
Dengan sumbangan emas dari Siman, maka Riau kini makin mantap melangkah. Riau sudah mengumpulkan tiga emas setelah sehari sebelumnya menyabet dua emas dari dayung.
Sementara itu, Jawa Barat melejit ke posisi teratas klasemen prolehan medali sementara dengan raihan lima emas, tiga perak, dan empat perunggu. Setelah itu juara bertahan Jawa Timur dengan tiga emas, tiga perak, dan dua perunggu. DKI Jakarta di posisi tiga dengan dua emas, lima perak, dan satu perunggu.
Jakarta dan Jatim berbagi emas pada hari pertama penyelenggaraan loncat indah. Emas DKI Jakarta dipersembahkan oleh Maria Natalie Dinda - Sari Ambarwati dari nomor sinkronisasi papan tiga meter putri, sedangkan emas Jawa Timur dipersembahkan oleh Luthfi Niko Abdillah - M Nasrullah dari nomor sinkronisasi menara putra.
"Emas ini adalah hasil yang pantas diperoleh anak-anak setelah dua bulan berlatih di China. Apalagi untuk tim putra yang sebelumnya tidak ditargetkan memperoleh emas," kata Ketua KONI DKI Jakarta Winny Erwindia Hasan yang turut mendampingi atlet loncat indah DKI Jakarta itu.
Sementara itu, pelatih senam artistik Jonathan Sianturi sangat kecewa dengan hasil medali perak yang diperoleh anak asuhnya dalam pertandingan nomor beregu semua alat yang berlangsung di Gedung Senam Rumbai, Pekanbaru, Minggu (9/9). Menurut mantan atlet nasional itu, penilaian juri sangat subjektif sehingga merugikan tim senam DKI yang dipimpinnya di PON XVIII/2012 ini.
Pada cabang senam yang memperebutkan dua medali emas untuk beregu putra dan putri Minggu (9/9), medali emas diborong tim Jawa Timur. Medali perak putra jatuh ke tangan DKI Jakarta, sementara perunggu direbut Sumatera Selatan. Sedangkan untuk artistik putri, medali perak direbut Sumatera Selatan dan medali perunggu direbut Jawa Barat.
"Kondisi seperti ini sudah berulang-ulang terjadi. Kalau kita protes, wasit dan juri mengancam mogok. Biar penilaian lebih adil, sebaiknya pertandingan senam diawasi oleh pengawas pertandingan," kata Jonathan Sianturi kepada Suara Karya di Pekanbaru, Minggu. ((Suara Karya)

Minggu, 09 September 2012

PON 2012: Renang Berpeluang Sumbang Emas Sumbar


Pekanbaru, RENANG INDONESIA—Sum­bar memiliki harapan besar untuk meraih emas pertama pada PON XVIII Riau 2012. Harapan itu tersandar pada rekungkuhan tangan perenang handal Patricia Yosita Hapsari. Dia akan turun pada dua no­mor sekaligus, yakni 100 meter gaya bebas putri dan 200 me­ter gaya ganti perorangan putri di kolam renang Aquatic, Rum­bai, Pekanbaru, hari ini.

Dua nomor tersebut meru­pakan nomor andalan Sumbar dari kolam renang. Sejak awal, KONI Sumbar pun telah me­nargetkan untuk mendapat minimal satu medali emas dari dua nomor itu. Untuk itu, Yosita pun dikirim berlatih secara khusus dengan mantan perenang nasional Felix C Sutanto di Jakarta.

Kepada Padang Ekspres, ke­marin (8/9), Sekretaris Umum Pengprov PRSI Sum­bar Astronel menyatakan opti­mistinya, Yosita mampu me­rea­lisasikan satu medali emas. Padahal pada nomor tersebut Yosita meski bersaing dengan sejumlah atlet nasional. Misal­nya perenang Jawa Timur Eny Susilawati pada nomor 100 meter gaya bebas dan Resa Kania Dewi (Jawa Barat) pada nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri.

“Memang dua perenang itu adalah saingan terberat Yosita. Tapi dari hasil pertandingan terakhir pada Singapura Open, sekitar sebulan jelang PON, Yosita mampu mengungguli keduanya,” ujar Astronel.

Di sana, Yosita mampu mendekati catatan waktu ter­baik yang pernah diraih Enny Susilawati dan kini masih bertahan sebagai rekor nasio­nal. Dia mencatat waktu 57,76 detik. Padahal pada Singapura Open tersebut mencatat waktu 57,86 detik.  Pada nomor 200 meter gaya ganti perorangan, Yosita bahkan mampu menga­lah­­kan perenang yang saat ini ma­sih tercatat sebagai peme­ga­ng rekor nasiona pada no­mor tersebut, yakni Fibriani R Ma­rita. Menurut Felix dari dua nomor yang diikuti Yosita tersebut peluang terberatnya ada pada nomor 100 meter gaya bebas putri. Tapi dia ya­kin, anak asuhnya akan mam­pu berbicara banyak karena perkembangan pesat yang didapatkannya sepanjang ma­sa persiapan.

“Dari hasil Singapura Open, raihan catan waktunya meningkat hampir seratus persen dari yang sebelumnya. Dan saya berharap dia men­dapatkan pic performance-nya pada laga nanti,” tutur Felix.

Dihubungi terpisah, Yosita menyatakan diri dia dalam kon­disi siap tempur. “Doakan sa­ya berhasil, saya akan beru­saha sekuat tenaga. Mudah-mudahan saya bisa membayar kepercaya­an yang sudah dibe­rikan masya­rakat Sumbar,” tukasnya.

Namun tetap saja Yosita harus mampu lolos dari ba­bak penyisihan pagi ini, dan ber­main di final sore ha­rinya. Selain Yosita, Harizal dan Alfred juga turun di nomor 200 meter gaya pungunggung. (Padang Ekspres)

PON Riau 2012: DKI Yakin Bisa Kalahkan Jabar di Cabor Renang


Pekanbaru –RENANG INDONESIA- Tim renang DKI Jakarta dan Jawa Barat bakal beradu gengsi di Kompleks Rumbai Sport Center. Kedua tim kuat itu, sama-sama mengincar emas PON 2012 di nomor 4x200 meter gaya bebas putra.

Pertandingan kemungkinan akan berlangsung sengit. Pasalnya, DKI merasa yakin bisa mendulang emas dan begitu juga dengan Tim Jawa Barat.

Kontingen DKI yang total menurunkan 16 atlet, hanya memasang target enam medali emas. Sementara Jawa Barat yang memiliki target 16 medali emas, bertumpu pada salah seorang raja renang Asia Tenggara, Glenn Victor Susanto.

”Kalau lihat best timenya, DKI bisa sabet emas dari 4x200 meter,” tutur Lukman Niode, Ketua Umum Pengrov PRSI DKI Jakarta, kemarin (8/9).

Pria berkacamata itu terlihat pede saat mengeluarkan pernyataan. Maklum, secara statistik perenang-perenang ibukota sangat mengkilap.

Jawara Singapura Terbuka 2012 nomor relay, Rodrick Luhur, sudah bisa mencapai 1,55 menit. Alexis Wijaya Ohmar, sudah bisa menorehkan limit sebesar 1,52 menit. Sementara Ramzy Widodo dan Brian Howard sama-sama mengemas 1,57 menit.

”Peluang emas kami saya perkirakan hanya bisa digagalkan Jawa Barat. Tapi kalau bicara best time, mereka sudah kalah dari DKI,” tambahnya.

Keyakinan Lukman diiperkuat oleh Rodrick Luhur. Sejak menimba pengalaman di Singapura, kemampuan perenang masa depan Indonesia ini makin meningkat.

Buktinya, pada Singapore Open 2012, Agustus silam, Rodrick sudah mulai dimainkan bersama tim renang Olimpiade Singapura. Hasilnya, sabetan emas mampu direbut Rodrick pada event bergengsi di 'Negeri Singa'.

”Bukan mau sombong. Best time 200 bebas saya sekarang sudah lebih bik dari Glenn Victor. Saya sudah bisa mencapai 1, menit 56,90 detik. Sedangkan Glenn ada di 1 menit 57-an detik,” ungkapnya.

Nah menanggapi persaingan ini, Glenn Victor mengaku tidak gentar. Semangatnya justru makin terpompa. Bersama Triadi Fauzi, Idham Dasuki serta Elang Riki Yanuar, peraih emas SEA Games 2009 di Laos itu, merasa yakin bisa mempersembahkan emas pertama lewat nomor relay.

”Sah-sah saja sih kalau DKI sesumbar mau rebut emas. Tapi Jawa Barat juga punya atlet yang tak kalah hebatnya. Kita lihat saja besok,” tandas Glenn. (INILAH.COM,)

Jumat, 07 September 2012

PON 2012: Siman Ditarget Pecahkan Dua Rekornas


PEKANBARU, RENANG INDONESIA - Tim renang tuan rumah Riau menargetkan mampu memecahkan dua rekor nasional dari cabang renang pada PON XVIII yang akan digelar di Kolam Renang Sport Centre Rumbai 9-14 September.
  
"Ada dua nomor yang berpotensi bisa dipecahkan, yaitu 100 meter dan 200 meter gaya punggung putra," kata Pelatih Teknik Pengurus Daerah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Fanny Andriana di Pekanbaru, Jumat.
  
Menurut dia, kedua nomor bergengsi tersebut merupakan spesialisasi dari perenang yang menjadi tumpuan tuan rumah yaitu I Gede Siman Sudarwata.
  
Selama ini, lanjut dia, Siman dinilai memiliki prestasi yang cemerlang di kedua nomor tersebut, karena perenang kelahiran Bali tersebut mampu meraih medali emas di kedua nomor tersebut saat SEA Games 2011, dan meraih emas di nomor 200 meter gaya punggung saat Kejuaraan Kelompok Umur Asia Tenggara.
  
Siman adalah pemegang rekor nasional untuk nomor 100 meter gaya punggung dengan catatan waktu 55,32 detik. Catatan waktu tersebut juga lebih baik dibanding rekor SEA Games atas namanya sendiri yaitu 55,59 detik.
  
Selain itu, ia juga menjadi satu-satunya perenang Indonesia yang lolos ke Olimpiade London 2012 untuk nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung. Ia juga memegang rekor Asean School Games untuk nomor 200 meter gaya punggung dengan catatan waktu 2:04,68 detik.
  
Fanny menambahkan, selain di dua nomor tersebut, kontingen Riau masih memiliki potensi untuk bisa memecahkan rekor nasional di nomor  200 meter gaya ganti putra dan juga 4x100 meter estafet putra. "Dari hasil latihan yang selama ini telah dilakukan, catatan waktu untuk kedua nomor tersebut juga cukup baik," katanya.
  
Selain Siman, tuan rumah juga mengandalkan perolehan medali dari sejumlah perenang seperti Dennis Tiwa, dan Bimantara. Para perenang ini selama ini berlatih di Jakarta.
  
Pada PON Riau 2012, tim tuan rumah diperkuat 15 perenang yang terdiri dari 10 putra dan lima putri. Perenang putra akan tampil di semua nomor, namun perenang putri tidak tampil di semua nomor khususnya nomor jarak panjang. (Kompas.com)

Kamis, 06 September 2012

Japan welcomes home Olympic medallists with big celebration


RENANG INDONESIA-Japan's swimming team brought home 11 medals from the 2012 London Olympic Games (three silver and 8 bronze). It is the second largest number of medals in Japanese Swimming history at the Olympics, together with the equally successful tally of 11 medals earned at the 1936 Olympic Games in Berlin, Germany. Japan picked up their biggest medal tally, 12, at the 1932 Los Angeles Olympics, USA.

The Japanese Olympic Committee (JOC) and fans reserved a big reception for the national athletes who collected altogether 38 Olympic medals - 7 gold, 14 silver and 17 bronze - when they returned home after the Games in mid August. This is Japan's biggest overall medal tally in the history of the Games.

The JOC organised the London Olympic medallists parade in Tokyo's Ginza district on August 20. For an hour, more than 500,000 fans gathered to cheer on the national athletes in what was a noisy and happy celebration. 71 medallists (out of 76) took part in the Olympic victory parade. Sahori Yoshida, Team Japan's captain and a gold medallist in women's wrestling for the third time in a raw, led the medallists parade with pride.

Japanese swimmers who captured medals in London included Satomi Suzuki, Aya Terakawa, Natsumi Hoshi, Yuka Kato, Haruna Ueda, Ryosuke Irie, Takeshi Matsuda, Ryo Tateishi, Kosuke Hagino and Kosuke Kitajima, who stood up on a bus roof and waved their hands as wide as possible to thank the supporters of Japan cheering from both sides of the Ginza street. It was the first time an Olympic victory parade was organised by the JOC, representing a milestone in the history of the Japanese Olympic Committee.

Little time to rest as Japan's young swimming elite - among which Kosuke Hagino, bronze medallist in the men's 400m IM in London, and Akihiro Yamaguchi - took to the high-school championships organised in Niigata-ken, Japan from August 17-20. Hagino broke the national high-school record in the men's 200m backstroke, clocking 1:55.81 while Yamaguchi set two new national high school records in the men's 100m and 200m breaststroke (59.56 and 2:07.84). 

Pensiun, Michael Phelps Pesta Dikelilingi Wanita Berbikini


Perenang AS ini pensiun usai mengoleksi 22 medali Olimpiade

RENANG INDONESIA – Michael Phelps sudah bertekad bulat untuk mundur sebagai atlet renang profesional. Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini punya cara tersendiri merayakan akhir kesuksesan kariernya.

Olimpiade London 2012 menjadi pesta olahraga dunia terakhir bagi Phelps. Pria kelahiran 27 tahun silam ini berhasil menyabet 6 medali, yakni 4 medali emas dan 2 perak di Olimpiade ke-30 tersebut.

Meski masih merajai kolam renang, Phelps memutuskan untuk pensiun. Ia pun merayakannya dengan menggelar pesta di pinggir kolam renang Encore Beach Club, Las Vegas. Tak ketinggalan, 5 wanita seksi berbikini mengelilingi pria berpostur 193 sentimeter itu.

Seperti dilansir The Sun, salah seorang wanita itu menyerahkan secara simbolis kue ulang tahun bertingkat dengan angka 22 di puncaknya. Ya, angka tersebut merupakan jumlah total torehan medali Phelps sejak Olimpiade Athena 2004.

Kue berwarna putih itu juga dihiasi bendera AS, beberapa keping duplikat medali, gambar rangkaian lima cincin yang merupakan logo Olimpiade, serta tulisan 'Congratulation'. Meski berpesta di pinggir kolam renang, Phelps tidak tertarik untuk menceburkan diri.

Belum lama ini, Phelps memenangi permainan poker dan mendapat hadiah sebesar $100 ribu atau setara Rp953 juta. Rencananya, peraih 8 medali emas di Olimpiade Beijing 2008 ini akan menghabiskan uang tersebut untuk pesta mewah di klub malam Tryst, Hotel Wynn. (VIVANews)

"Venue" PON Minim Fasilitas Tak Bisa Dimaklumi


JAKARTA, RENANG INDONESIA  — Masih adanya pembangunan arena atau venue untuk pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau yang belum rampung tidak bisa dimaklumi. Pasalnya, PON harus menjadi ajang untuk berbicara di tingkat internasional.
"Tidak boleh kita memaklumi. Ini sangat buruk manajemennya sehingga harus jadi evaluasi kita bersama," kata anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dedi Gumilar, saat rapat kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Gubernur Riau Rusli Zainal, dan pihak terkait lain di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9/2012) malam.
Hal itu dikatakan Dedi menyikapi sikap Andi dan Rusli yang tak mempermasalahkan venue dengan fasilitas minim, yakni venue menembak dan futsal, lantaran pembangunannya belum rampung. Menurut keduanya, yang terpenting kedua venue itu secara fungsional sudah bisa dipakai dan tidak akan mengganggu pertandingan.
Dedi menyoroti persiapan PON XVIII di Riau yang hampir sama dengan persiapan SEA Games di Palembang tahun 2011. Masih ada venue yang belum siap mendekati pembukaan. Melihat kondisi itu, Dedi menilai olahraga belum menjadi gerakan nasional, tetapi hanya sekadar kegiatan.
"Kalau jadi gerakan tidak demikian. Spirit olahraga itu jujur. Kalau jujur dari awal enggak akan ada peristiwa kayak gini. Olahraga bukan hanya sekadar mencari keringat, tapi juga proses pembentukan karakter bangsa, jadi public relation bangsa," kata Dedi.
Anggota lain dari Komisi X, Itet Trijayati, mengingatkan akan adanya tamu dari negara sahabat maupun turis yang hadir dalam pertandingan PON. Mereka, kata dia, cenderung kritis dengan hal-hal kecil seperti fasilitas. "Kita harapkan mereka datang akan berdampak pada pariwisata. Mereka akan bicara dari mulut ke mulut," kata dia.
Seperti diberitakan, pembangunan venue sempat terhenti setelah dugaan suap Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Rencananya, PON XVIII akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Utama Pekanbaru pada 11 September dan ditutup oleh Wakil Presiden Boediono pada 20 September. Api PON akan mulai diarak hari ini.(Kompas.com)

Dua Hari Pakai Baju Renang, Paris Hilton Dibayar US$1 Juta


Dalam syuting video klip artis Korea.

RENANG INDONESIA-Paris Hilton dibayar sekitar US$1 juta untuk dua hari syuting sebuah judul video klip artis Korea. Meski tidak memiliki karier di dunia musik dan akting yang baik, namun pewaris hotel grup Hilton itu mengalahkan bintang Hollywood seperti Jessica Alba dan Scarlett Johansson untuk bermain di video klip bersama Kim Jang Hoon.

Dalam video klip tersebut, sosialita itu diminta untuk mengenakan baju renang untuk berjalan sepanjang pantai Malibu dalam dua hari syuting.

Agensi Kim mengungkapkan alasan mereka menggunakan Paris Hilton sebagai model video klip tersebut.

"Kami mempertimbangkan beberapa bintang Hollywood seperti Jessica Alba, Scarlet Johansson dan Paris Hilton untuk ikut syuting sebagai bintang utama dalam video klip terbaru Kim. Namun survei yang kami lakukan di Korea, suara terbanyak menginginkan Paris Hilton sebagai model video klip, jadi kami pilih dia," ujar agensi Kim seperti yang dikutip The Sun.

Bekerjasama dengan Kim, bagi Paris Hilton adalah pengalaman yang menyenangkan. Ia kemudian memposting fotonya bersama Kim belum lama ini.

"Ini foto saya dan Kim Jang Hoon. Dia lelaki yang baik, lucu dan menyenangkan bersama dengan dirinya," kicau Paris dalam akun twiter pribadinya.

Syuting video klip antara Paris dan Kim sudah selesai. Proses produksinya menggunakan teknologi 3D dan akan dirilis 4 Oktober nanti.

PRSI Makassar Matangkan Atlet Hadapi Pra-PORDA


MAKASSAR, RENANG INDONESIA -- Masih dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan ke-67, Persatuan Renang seluruh Indonesia (PRSI) Kota Makassar menggelar lomba renang pantai yang dilaksanakan di Anjungan Pantai Losari, Sabtu, 1 September kemarin.

Sebanyak 65 perenang dari 16 perkumpulan renang di Makassar, ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilaksanakan sebagai persiapan untuk Pra-PORDA mendatang. Semua perenang ditantang untuk bisa menempuh jarak 1.000 meter dan yang mencatatkan waktu tercepat akan menjadi pemenang.

Sekretaris PRSI Kota Makassar, Patahuddin, mengatakan, renang pantai ini merupakan agenda yang setiap tahunnya rutin diadakan. Namun, pada pelaksanaan kali ini usia peserta dibatasi. Atlet yang lolos pun tidak diperkenankan untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan kali ini.

"Umur peserta dibatasi, hanya 7 sampai 23 tahun. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang persiapan jelang Pra-Porda mendatang," ujar Patahuddin.

Setelah menempuh jarak yang telah ditentukan pun, akhirnya panitia menemukan masing-masing tiga pemenang untuk putra dan putri. Pada kategori putra, Muhammad Alamsyah keluar sebagai juara pertama dengan catatan waktu 13,07 menit. Disusul Renaldi di peringkat kedua, serta Muhammad Fadli di urutan ketiga.

Di bagian putri, Nurkhaliza Harry keluar sebagai juara dengan catatan waktu 13,55 menit. Sementara untuk juara kedua dan ketiga ditempati Siti Nurkhaliza dan Istiqomah.

Pelatih renang Sulsel, Thamrin, mengatakan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang ini kualitas para perenang semakin baik. Hal ini tentunya sangat diharapkan, demi menciptakan atlet-atlet renang berkualitas di masa mendatang.

"Waktu yang dicatat semua peserta semuanya bagus. Ini akan menjadi modal berharga bagi atlet untuk terus berkembang," ujar Thamrin.

Sebenarnya, pada Pra Porda nanti, untuk renang jarak 1.000 meter di laut tidak dipertandingkan. Namun pihak panitia sengaja menggelarnya untuk memberi ujian kepada semua atlet di bawah naungan PRSI Makassar. (fajar)