Selasa, 31 Januari 2012

KEYS TO SUCCESS WITH OLYMPIAN AND NATIONAL CHAMPION MIKE ALEXANDROV

1. Aim higher than you intuitively think you can go. That’s important because the mind is stronger than the body. If you think you can do something, you can push your body to certain limits beyond what you are capable of doing physically. Your mind can mentally override what the body can do. It’s the same thing with training and with racing.

2. Be able to concentrate. You have to be able to isolate your thoughts and focus on your race. Focus on the moment. Do not worry about the future beyond the absolute immediate future. Concentrate on the here and now. If you make a mistake, worry about it later. You have to be able to concentrate because so many things will go wrong. You will never have a perfect race. You just focus on doing your best in that moment.

3. Effectively prioritize. You have to be able to do this with your life, and your lifestyle. You have to know what you have to do and when to do it, and what is required to do it. You have to be a good planner. Prioritizing the way you eat, the times of day you eat, the diet you have and making sure you have enough time to rest is a big part of how your workout is going to go. Everything you do is centered around pursuing your goal. Ask yourself when you take your next bite of food, “Is this going to help me accomplish my goal?” You have to know your priorities, and then actually do what you need to do.

4. Surround yourself with the right people and the right atmosphere. You have to choose the right kind of friends and have a good set of influences around you. Your friends are going to have a big influence on your life, who you are and what you do. In fact, who your friends are says a lot about who you are as person. Tell me who your friends are, and if I know them, I can l tell you who you are as a person.

5. Take on the biggest challenge. I could swim for Bulgaria. But the pressure is exciting to me. When the stakes are higher, your performance is better. The road to glory, the road to a record, the road to success – and it could be a best time or making a team – is about achieving a goal. Whenever I win a race or a medal, I very rarely remember the race itself or the feeling afterward. It all comes back to the road it took to get there – the journey, and demanding the most from myself. The gold medal is Christmas. The podium finish is really neat. But what got you there is what you remember. And what got you there is what will take you onto greatness in the rest of your life, too 

(usaswimming)

DUEL IN THE POOL: AMERIKA VS EROPA 2011



ASIAN GAMES 2010



ARENA SCHOOLS GAMES 2011





KEJUARAAN RENANG DUNIA ARENA FINA 2011



Sabtu, 28 Januari 2012

Bali Gugat Perpindahan Gede Siman

Mutasi atlet renang kenamaan Indonesia Gede Siman Sudartawa asal Bali ke Riau sesuai keputusan pengurus besar persatuan renang seluruh Indoneisa (PB PRSI) nomor 25  tentang pengesahan mutasi atlet dinyatakan belum resmi.
Siman Sudartawa belum resmi menjadi atlet Riau karena ada proses terhadap keputusan tentang pengesahan mutasi atlet tersebut dari Bali, kata Ketua III PB PRSI Erlambang Wijaya kepada wartawan seusai melantik pengurus PRSI setempat di Denpasar, Sabtu.
Dalam keputusan PB PRSI yang ditandatangani Ketua Umumnya Hilmi Panigoro, ada sebanyak 22 atlet renang dari sejumlah daerah di Indonesia dimutasi, termasuk Siman Sudartawa dari Bali ke Riau, namun dalam SKPB PRSI itu sedikit kejanggalan ada enam perenang yang dimutasi tanpa diketahui daerah tujuannya.
Bali memprotes atas mutasi atlet renang andalannya yang dipersiapkan ke PON Riau, akibat tidak sesuai dengan prosedur mutasi yang ditetapkan berdasarkan SK KONI Pusat no 56 tahun 2010 tentang peraturan mutasi atlet dalam rangkaian pelaksnaan PON.
Aturan mutasi atlet sesuai SK KONI Pusat no 56 tahun 2010 bahwa seorang atlet sah mewakili daerah lain setelah pindah daerah dua tahun sebelum pelaksanaan PON, jadi dalam hal ini Siman belum melakukan mutasi sesuai aturan KONI tersebut.
Ketua Harian PRSI Bali, Drs Nengah Madiadnyana MM, mengatakan Siman Sudartawa dalam kejuaraan renang tingkat nasional yang berkaitan dengan babak kualifikasi PON di Surabaya Mei 2011, yang bersangkutan  masih mewakili Bali dan dinyatakan lolos PON.
Perenang berusia muda ini saat pemanggilan untuk memasuki pelatnas SEA Games lewat pengurus PRSI Bali, dan empat emas yang diraih selama kejuaraan yang berlangsung di SEA Games 2011 adalah andil dari Bali.
Jadi KONI Pusat mengakui bahwa Siman maju ke laga SEA Gemas 2011 atas nama atlet dari Bali dan berdasarkan fakta tersebut, Bali mengajukan protes atas keputusan mutasi PB PRSI ke komisi hukum KONI Pusat dengan surat diajukan tanggal 24 Januari 2012.
Erlambang Wijaya dari PB PRSI dan pengurus PRSI Bali yang baru dilantik dengan ketua umum I Made Sudiana SH, MSi sama-sama mengharapkan agar keputusan yang dikeluarkan KONI Pusat tentang kasus perenang Siman Sudartawa sesuai aturan yang ada sehingga memuaskan semua pihak.(kompas.com)

Miami Long Course Super Challenge: Sun Yang Smokes 400 Free; Wins Three Titles

THE one-day Miami Super Challenge, held in long course format, featured some stellar swims by many in attendance, including a cohort of Chinese swimmers led by world-record holder Sun Yang.
Sun Yang crushed the men's 400 free with a scorching time of 3:42.89. Syo Sotodate had the previous top time this year with a 3:49.17. Sun's best time last year was a top-ranked 3:40.29, while Tae Hwan Park owned the second-best a year ago with a 3:42.04. Li Yunqi (3:45.89) and Hao Yun (3:45.69) moved into second and third in the early season rankings. Sun doubled up with a 1:46.84 to capture the men's 200 free later in the day, then earned his third title of the day with a 49.50 in the men's 100 free.
Shao Yiwen moved to second in the early season rankings with a 4:06.98. Only Allison Schmitt has been faster in this young year with a 4:05.90. Katie Goldman finished second in 4:07.52 to move into the early top five. 
In a round of shootout 50s, Zhu Qianwei beat Sara Marson, 26.00 to 26.74, in the women's 50 free. Cameron McEvoy downed Jiang Hiaqi, 23.86 to 24.54, in the men's 50 free after blazing to a 23.31 in earlier rounds.
Ji Liping won the women's 200 breast in 2:30.42, while Chen Cheng turned in a 2:14.53 to claim the men's 200 breast. Li Jiaxing topped the women's 200 IM in 2:15.29, while Wang Shun clinched the men's 200 IM in 2:01.29.
Renee Stothard posted a 2:22.90 to win the women's 200 back, while Declan Potts touched in 2:04.97 for the men's 200 back triumph. Tang Yi clocked a 1:57.75 to win the women's 200 free, while Shani Stallard (1:14.02) and Chen Cheng (1:03.21) won the women's and men's 100 breast.
Zhao Jing finished first in the women's 100 back with a 1:01.75, while Sun Xiaolei posted a 56.21 to win the men's 100 back. Jiao Liuyang touched out Ha Sinan, 2:09.13 to 2:09.21, for the women's 200 fly victory. Chen Yin earned the men's 200 fly title in 2:02.26. Pang Jiaying turned in a 56.08 to claim the women's 100 free
Jiao returned to win the women's 100 fly in 59.48 for her second title of the day, while Chen Yin picked up a second title with a 53.08 in the men's 100 fly.

(swimmingworld)

Rabu, 25 Januari 2012

SEA GAMES 2011



Akbar Milik Sumsel

Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) merilis daftar mutasi atlet. Dua di antaranya merupakan pejuang olahraga yang hijrah ke Bumi Sriwijaya. Masing-masing Akbar Nasution asal Jambi dan Billy Afrianto pindahan dari Riau. 
    Menurut Haris Pahri selaku Komisi Hukum KONI Provinsi Sumsel, berdasarkan surat PBPRSI No 25 tahun 2005 tentang pengesahan mutasi atlet bahwa Akbar dan Billy sudah dinyatakan milik Sumsel. Akbar mutasi 01-04-2009 lalu sedangkan Billy pindah 01-02-2010 silam.
    “Awalnya Jambi melakukan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) KONI. Namun sampai sekarang belum dikabulkan dengan begitu Akbar masih jadi milik kita,” kata Haris (pangilan akrabnya) kepada Sumatera Ekspres kemarin (24/1).
    Menurutnya, bila mengajukan gugatan ke Baori harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya biaya gugatan. “Namun sepertinya Pengurus Provinsi (Pengrpov) PRSI Jambi tidak bersedia. Malahan mereka menilai Akbar sebagai pelapor. Padahal Akbar merupakan objek yang dipermasalahkan. Dengan begitu sesuai surat pengesahan mutasi atlet PRSI maka Akbar milik Sumsel,” tukas dia.
    Dikatakan Pahri, Sumsel ternyata tidak sendiri. Masih ada 13 provisni lain khusus PRSI bermasalah soal mutasi atlet. Salah satunya perenang masa depan Indonesia I Gede Siman Sudartawa dari Bali ke Riau. Namun proses perekrutan atlet peraih empat emas di ajang SEA Games XXVI Indonesia 2012 tersebut berjalan lancar. 
“Berdasarkan surat PB PRSI I Gede resmi bergabung dengan Riau 31-12-2009 lalu. Selain I Gede juga ada Noco Biondi dari Kalimantan Timur ke DKI Jakarta,” tukas dia.Namun masih kata dia, tidak ada atlet Sumsel yang keluar. “Tidak satu pun atlet Sumsel yang pindah kontingen. Khusus untuk PRSI ada sekitar 22 atlet yang melakukan mutasi,” pungkas dia. (Sumateraekspres)     

Selasa, 24 Januari 2012

Renang Tampilkan Empat Atlet di Olimpiade London

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) memastikan empat atletnya akan tampil dalam Olimpiade musim panas yang akan digelar di London pada Juli 2012. “Mereka sudah lolos kualifikasi B,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PRSI, Abdurrahman, kepada Tempo, Senin 23 Januari 2012.
Abdurrahman memaparkan keempat atlet yang lolos tersebut adalah I Gede Siman Sudarwata dari nomor gaya punggung, Glenn Victor dari nomor kupu-kupu, Indra Guawan dari nomor gaya dada, dan Triadi Fauzi dari nomor gaya bebas.
“Mereka saat ini masih berlatih di klub masing-masing. Awal Februari nanti kami akan pusatkan pelatihannya,” ujar Abdurrahman. Menurut dia, kepastian mereka lolos dilihat berdasarkan nomor yang berhasil diraihnya tidak sama.
“Kalau dalam satu nomor itu ada dua orang, berarti yang dikirimnya hanya satu. Tapi alhamdulillah mereka punya nomor masing-masing,” katanya. Meskipun sudah mendapat kepastian empat atletnya lolos, PRSI masih berambisi menambah wakilnya di ajang kejuaraan bergengsi dunia itu.
Abdurrahman mengatakan pihaknya akan mengirimkan beberapa atletnya untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade yang akan diikuti perenang Indonesia, di antaranya Singapura Terbuka pada awal Maret, Malaysia Terbuka pada Mei, dan kejuaraan renang Asia Tenggara pertengahan Mei di Singapura. “Kami akan manfaatkan peluang itu agar mendapatkan tambahan kuota,” katanya

(tempo.com)

Tim Nasional Bersiap Berlatih ke Hongaria

Untuk menghadapi Olimpiade 2012 di London, Persatuan Renang Seluruh Indonesia memprogramkan pelatihan tim nasional renang ke Hongaria.
Pelatihan intensif di Hongaria akan memudahkan tim renang Indonesia untuk mengikuti beberapa kejuaraan tingkat Eropa dan babak kualifikasi olimpiade di Portugal dan Italia.
Saat ini anggota tim nasional yang sudah dapat melewati limit B olimpiade ada empat perenang putra. Keempatnya akan berlatih khusus di Hongaria untuk mencapai hasil yang terbaik di Olimpiade London,kata Hartadi Nurtjojo, pelatih kepala tim nasional renang, Senin (23/1/2012) di Jakarta.
Keempat perenang itu adalah I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor Sutanto, Triadi Fauzi, dan Indra Gunawan.
Siman sudah lolos limit B olimpiade di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung, Glenn di 100 meter gaya kupu, Triadi di 200 meter gaya kupu, dan Indra di 100 meter gaya dada.
Hongaria dipilih menjadi tempat pemusatan latihan tim nasional karena negeri itu menjuarai Kejuaraan Renang Dunia untuk remaja.
Negara Eropa Timur itu dinilai memiliki sistem pelatihan yang cocok untuk para perenang Indonesia.
Indra Gunawan adalah salah satu perenang Indonesia yang sudah berlatih di Hongaria. Pada SEA Games yang lalu, Indra meraih satu emas dari nomor 100 meter gaya dada dan satu emas dari 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra.
Saat ini Indra sudah kembali berlatih di Hongaria. Tiga rekannya akan segera menyusul di awal Februari.

Perenang Putri Didorong Tembus Olimpiade

Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) berusaha agar ada perenang putri yang menembus Olimpiade 2012.
Menurut pelatih kepala tim nasional renang, beberapa perenang putri yang dipersiapkan untuk melewati limit B olimpiade adalah Yessy Yosaputra, Raina Saumi, Ressa Kania Dewi, Patrisia Yosita, Enny Susilawati, dan Tiffani Sudarma.
Di antara para perenang putri itu, Yessy Yosaputra merupakan perenang yang selisih rekornya paling kecil dengan limit B olimpiade, yaitu di nomor 200 meter gaya punggung.
Data PRSI menyebutkan, rekor waktu Yessy sudah mencapai 99,77 persen dari limit B olimpiade. "Jika memungkinkan, Yessy juga akan dilatih di Hongaria agar dapat melebihi limit B olimpiade di babak kualifikasi," kata Hartadi.

(kompas.com)

Jumat, 20 Januari 2012

PRSI Jatim Datangkan Pelatih Pribadi

Hasil mengecewakan yang didapat Jawa Timur di kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia (Krapsi), medapat perhatian khusus dari KONI Jatim. KONI sangat khawatir target tujuh emas PRSI Jatim di PON tidak tercapai. Oleh karena itu induk organisasi olahraga di Jatim itu menmpu sejumlah langkah untuk mendongkrak prestasi, mulai dari mengirim atletnya ke luar negeri hingga mendatangkan pelatih pribadi asal luar negeri untuk atlet yang berpotensi mendulang emas di PON nanti.
Dhimam Abror Djuraid, ketua harian KONI Jatim mengatakan, cabang olahraga yang sangat mengkhawatirkan adalah renang. Dalam Krapsi yang berlangsung di Surabaya akhir tahun lalu perenang Jatim mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan padahal menjadi tuan rumah. “Kami berharap banyak pada cabor renang, sebab PRSI menarget 7 emas di PON. Tapi jika dilaihat dari hasil Krapsi kemarin, hasilnya mengecewakan. Hanya dapat satu emas,” katanya. 
Menanggapi hasil buruk itu, KONI langsung ambil ancang-ancang untuk mengamankan tujuh emas yang harus didapat cabor renang. Tidak tangung-tanggung KONI Jatim akan mendatangkan pelatih timnas renang Belanda, Janis Gaspersz untuk menjadi pelatih pribadi  Feby, perenang andalan Jatim.
“Kami tidak main-main dengan hal ini, ini untuk kepentingan Jatim. Kami datangkan pelatih pribadi untuk Feby. Selain mendatangkan pelatih, kami juga akan memberikan try out ke luar negeri antara lain Cina dan Singapura. Dua negara ini mempunyai kualitas bagus dalam cabor renang,” jelasnya. 
Sementara Junaidi Torino, ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI Jatim membantah jika cabor renang telah gagal di Krapsi akhir tahun lalu. Menurut Junaidi, itu memang merupakan strategi PRSI Jatim agar daerah lain tidak mengetahui kekuatan kekutan perenang Jatim yang sesungguhnya. “Bisa dibilang itu merupakan strategi kami (PRSI). Jadi sepenuhnya tidak bisa dilihat dari hasil krapsi. Sebab kami memang tidak menurunkan kekuatan penuh. Daerahnya lain pun kami rasa sama-sama mempunyai strategi masing-masing,” jelasnya. 
Junaidi menambahkan, PRSI Jatim sangat yakin tujuh emas yang ditargetkan KONI bisa tercapai di PON Riau nanti. Apalagi masih ada waktu untuk meningkatkan kualitas atlet. Selain itu PRSI Jatim sudah mengajukan pada KONI Jatim untuk melakukan try out ke Malaysia, Singapura, dan Cina sebelum digelarnya PON. “Kami yakin bisa mencapai apa yang ditargetkan KONI. Bahkan PRSI Jatim sendiri menargetkan dapat 10 emas,” terangnya.
Untuk menghadapi PON, lanjut Junaidi, PRSI Jatim sudah menyiapkan 20 atlet untuk memperkuat Jatim. Dari 20 atlet itu semuanya mempunyai pengalamn yang bagus, banyak yang membela Indonesia di SEA Games lalu. “Tapi kami tidak bisa menyebutkan siapa yang paling diandalkan oleh PRSI Jatim, nanti malah timbul kecemburuan sesama atlet,” tutupnya. (surabayapost)

Selasa, 17 Januari 2012

PHELPS AND SCHMITT WIN THIRD GOLD AS AUSTIN GRAND PRIX CONCLUDES

Michael Phelps (Baltimore, Md.) and Allison Schmitt (Canton, Mich.) each won their third gold medal Sunday on the final night of competition at the Austin Grand Prix. It was also Phelps’ fourth medal of the meet, winning a bronze medal in the 100m back.
Phelps took home his ninth medal of the Grand Prix Series with a win in the 200m medley. He touched the wall at the first turn in the lead and never let up finishing in 1:58.52. Ryan Lochte (Daytona Beach, Fla.) and Conor Dwyer (Winnetka, Ill.) finished second and third, respectively. Lochte clocked a 2:00.30 and Dwyer a 2:01.59.
Cammile Adams (Cypress, Texas) started the evening off with a pool record in the 200m fly. Trailing Great Britain’s Jemma Lowe after 150 meters, Adams made her move in the final 20 meters touching the wall in 2:06.76, nearly half a second faster than the previous pool record of 2:07.13. Lowe turned in a 2:07.39 for second and Canada’s Mackenzie Downing finished third in 2:10.04.
The men’s 200m fly saw another come-from-behind win as South Africa’s Sebastien Rousseau pulled ahead of David Russell (Wellesly, Mass.) and Canada’s Stefan Hirniak in the final 50 meters. Rousseau out-touched Russell 2:00.83 to 2:00.98 for the gold. Hirniak took the bronze in 2:01.09.
Rebecca Soni (Plainsboro, N.J.) took home the gold in the 100m breast with a time of 1:06.88. Breeja Larson (Mesa, Ariz.) touched the wall next, nearly 1.5 seconds behind at 1:08.29. Canada’s Jillian Tyler rounded out the podium with a 1:08.33 for bronze.
Mark Gangloff (Akron, Ohio) won the men’s 100m breast for his first 2011-12 Grand Prix Series medal. His time of 1:01.08 edged out Ukraine’s Valerii Dymo and Eric Shanteau (Lilburn, Ga.). Dymo touched at 1:01.25 and Shanteau finished third in 1:01.54.
Missy Franklin (Centennial, Co.) had some stiff competition from Rachel Bootsma (Eden Prairie, Minn.) and Great Britain’s Georgia Davies in the 100m back. At the 50 meter turn, it went Bootsma, Franklin and Davies but Franklin came into the wall first in a time of 59.92. Bootsma finished in 1:00.03 and Davies touched at 1:00.67.
Matt Grevers (Lake Forest, Ill.) won the men’s 100m back against a stacked field that included Phelps, Lochte, David Plummer (Oklahoma City, Okla.) and Great Britain’s Simon Burnett. Grevers touched in 53.55 followed by Plummer in 54.02. Phelps finished third in 54.09.
The women’s 200m  medley saw the medal stand get occupied by all U.S. National Team members. Natalie Coughin (Vallejo, Calif.) led the way with 2:12.44. Katie Hoff (Towson, Md.) finished close behind in 2:12.95 followed by Kate Dwelley (Brentwood, Calif.) at 2:13.39.
The women’s final individual event was the 800m free. Schmitt picked up the win in 8:31.94 for her third of the weekend. Chloe Sutton (Mission Viejo, Calif.) came in second in 8:36.93 and Ashley Twichell (Fayetteville, N.Y.) rounded out the top three with a 8:37.29. Earlier in the day, Janet Evans (Placentia, Calif.) turned in a 8:49.05 to make the Olympic Trials cut of 8:50.49.
Closing out the evening was the men’s 1500m free. Michael Klueh (Evansville, Ind.) took the distance event in 15:25.33. Two-time Olympian Peter Vanderkaay (Rochester, Mich.) finished second in 15:39.43 with Britain’s Thomas Allen coming in third with a 15:43.33.
The next stop on the 2011-12 USA Swimming Grand Prix Series circuit will be the Missouri Grand Prix in Columbia, Mo., on February 10-12. The overall winner of the Grand Prix Series will be awarded $20,000 at the final Grand Prix held in Santa Clara, Calif., May 31-June 3, 2012. For a complete Grand Prix schedule and leaderboard,

Thorpe Diragukan Tembus Waktu Limit Olimpiade

Ian Thorpe menyelesaikan lomba di posisi lima pada final gaya bebas 200 meter di kejuaraan renang negara bagian Victoria di Australia, kemarin. Ia melakukan selangkah lebih maju untuk menembus tim Olimpiade.Pemegang lima medali emas Olimpiade ini, yang gagal pada nomor 100 meter, Sabtu lalu, berkembang cukup baik pada perlombaan pagi dengan catatan waktu 1 menit 50,79 detik, namun ia masih di bawah sang pemenang, Jarrod Killey, yang memiliki catatan waktu 1:48,28.
Pemilik 13 rekor dunia dunia ini mengumumkan kalau dirinya akan kembali ke kolam renang pada Februari tahun lalu menyusul pengunduran dirinya pada November 2006, namun kali ini jalan bagi Thorpe benar-benar terjal.Ia pun diragukan dapat menembus kualifikasi Olimpiade London, sehingga Thorpe berupaya memperbaiki catatan waktunya sejak Maret lalu.
Gagal menembus final nomor 100 meter, Thorpe (29) terlihat lebih nyaman berkompetisi di nomor 200 meter, dan pelatih kepala tim nasional Leigh Nugent meyakini kalau Thorpe harus menjadikan jarak ini sebagai prioritasnya."Ia memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat dalam perlombaan ini dan menjadi dirinya sendiri," kata Nugent mengenai nomor 200 meter.
Disebutkan, lomba renang apa pun akan penting untuknya. Untuk menghubungkannya bersama-sama pada satu hari, akan menjadi sangat signifikan untuknya.
"Menjadi orang besar, itu akan membuat dirinya memerlukan lebih banyak waktu melakukan persiapan untuk kompetisi. Itu tidak akan terjadi sampai ia benar-benar beristirahat dengan tenang, kemudian kita lihat saja apakah ia benar-benar mampu melakukannya, dan itu tidak akan terjadi sampai masa percobaan."
Thorpe dinilai sebagai atlet fantastis. "Ia salah satu yang terbaik. Jadi, siapa pun tidak pernah boleh meremehkan kapabilitasnya." Selain Thorpe, atlet lain yang juga kembali mengikuti percobaan ini adalah juara Olimpiade tiga kali, Libby Trickett, yang meraih peringkat enam pada final 100 meter gaya kupu-kupu putri. Ia menorehkan catatan waktu 1 menit 00,83 detik di bawah pemenang Ellen Gandy (1:57,96) dari Inggris. Trickett meraih posisi empat pada final 100 meter gaya bebas putri pada Jumat lalu. (Antara)

Minggu, 15 Januari 2012

FINA selected this year’s best in the five disciplines

The best nine Athletes of the Year 2011 were selected by FINA for its five aquatic disciplines. In an initiative promoted by its “FINA Aquatics World Magazine”, and after collecting the votes from FINA’s 202 National Member Federations, media and aquatic experts, the list of the best competitors includes:

SWIMMING
Men: Ryan Lochte (USA)
2011 World Champion in the 200m free, 200m back, 200m IM, 400m IM, 4x200m free; WR in the 200m IM
Women: Melissa (“Missy”) Franklin (USA)
2011 World Champion in the 200m back, 4x200m free, 4x100m medley; silver medallist in the 4x100m free; bronze medallist in the 50m back

DIVING
Men: Qiu Bo (CHN)
2011 World Champion in the 10m platform (individual and synchro); 2011 World Series overall winner (10m platform)
Women: Wu Minxia (CHN)
2011 World Champion in the 3m springboard (individual and synchro); 2011 World Series overall winner (3m springboard synchro)

WATER POLO
Men: Filip Filipovic (SRB)
2011 World Championships silver medallist; 2011 World League winner
Women: Alexandra Asimaki (GRE)
2011 World Champion

SYNCHRONISED SWIMMING
Natalia Ishchenko/Svetlana Romashina (RUS)
2011 World Champions in Duet

OPEN WATER SWIMMING
Men: Thomas Lurz (GER)
2011 World Champion in the 5km; silver medallist in the 10km; 2011 10km Marathon Swimming World Cup overall winner
Women: Keri-Anne Payne (GBR)
2011 World Champion in the 10km

(fina)

Renang Ajukan 11 Atlet Masuk Pelatnas Olimpiade

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia mengajukan 11 perenang masuk pelatnas untuk persiapan tampil pada Olimpiade London, Inggris, Juli-Agustus 2012. Kepala Pelatih Bidang Teknik PB PRSI Hartadi Nurjojo di Semarang, Kamis (12/1/12), mengatakan, sampai saat ini belum ada Surat Keputusan (SK) dari KONI Pusat.
"Kita berharap semuanya bisa masuk pelatnas sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk menambah perenang yang lolos Olimpiade mendatang," katanya.
Sebanyak 11 perenang yang diajukan masuk pelatnas Olimpiade adalah I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor, Indra Gunawan, Triadi Fauzi, Enny Susilowati, Ressa Kania Dewi, Patrisia Yosita, Idham Dasuki, Raina Saumi, Bicko Biondi, dan Yessy Yosaputra.
Di antara jumlah tersebut, kata Hartadi yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah tersebut, empat perenang sudah pasti lolos dan tampil pada Olimpiade mendatang di Inggris karena berhasil menembus limit waktu B Olimpiade. Mereka adalah Siman Sudartawa, Glenn, Indra Gunawan, dan Triadi Fauzi, berdasarkan hasil kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011 (Glenn Victor dan Triadi Fauzi) serta SEA Games XXVI (Siman dan Indra Gunawan).
"Kita berharap bisa menambah dua hingga tiga perenang lagi yang lolos pada pesta olahraga multievent dunia di London mendatang," katanya.
Ia mengatakan, masih ada kesempatan untuk menambah jumlah perenang ke Olimpiade mengingat event internasional untuk babak kualifikasi hingga Juni 2012. Disebutkannya, sejumlah event renang internasional yang bakal diikuti perenang Indonesia adalah Singapura Terbuka awal Maret 2012, Malaysia Open pada Mei 2012, dan Kejuaraan Renang Asia Tenggara pertengahan Mei 2012 di Singapura.
"Setelah itu mereka akan diikutkan pada kejuaraan renang di Roma, Italia, dan Paris, Perancis, sebelum batas akhir babak kualifikasi Olimpiade tersebut," katanya.

(kompas.com)

Perenang Tiga Klub Dominasi Tim Jatim

Pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jatim tampaknya harus bersabar untuk bisa mengetahui berapa atlet renang Jawa Timur yang lolos ke PON 2012, pasalnya hingga Jumat (13/1) ini Pengurus Besar PRSI di Jakarta masih belum merelease nama-nama atlet yang dinyatakan lolos.
Meski nama-nama resmi belum ada, sudah dapat dipastikan tim renang Jatim ke ajang PON 2012 Semptember mendatang akan didominasi perenang dari tiga klub Petro Kimia Gresik, HIU Surabaya dan SAC Sidoarjo.
Meskipun sudah lewat setengah bulan dari penyelenggaraan Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (Krapsi) 2011 yang menjadi ajang Kualifikasi PON dan semakin dekatnya pulaevent PON di Riau, PB PRSI belum juga memberi kepastian tentang nama-nama atlet yang lolos dari hasi kejuaraan nasional tersebut.
“Ya, kita ancar-ancar (perkirakan, red) sudah tahu atlet Jatim yang lolos sementara berdasarkan kriteria peringkat nasional, tapi belum bisa direlease resmi, karena kita menunggu release dari Pusat dulu mas. Mungkin dalam bulan Februari,” ujar Reswanda T. Ade, Manager renang Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim.
Namun, atlet-atlet renang Puslatda Jatim jauh hari memang telah dipersiapkan, diri. “Perkiraan ada sekitar 15 atlet kita (Jatim, Red) yang diperkirakan masuk PON dan untuk sisa kuotanya didasakan atas pencapaian atlet-atlet seluruh Indonesia yang mampu tembus limit PON yang diambil secara proporsional berdasarkan dominasi daerah masing-masing,” jelas Reswanda.
Klub-klub renang Jatim memang hanya Petro Kimia Gresik dan HIU Surabaya yang mampu menjuarai peringkat kedua dan ketiga di Krapsi 2011 lalu, demikian juga SAC Sidoarjo yang hanya mampu menduduki peringkat 14. Nyaris kekuatan utama renang Jatim yang akan diandalkan di PON nanti hanya bertumpu pada tiga klub tersebut. Meskipun program Puslatda yang dilakukan oleh PRSI Jatim juga mengambil beberapa atlet dari klub-klub lain yang akan dilatih untuk tampil lebih maksimal lagi di PON nanti.

(surabayapost)

RICKY ANGGAWIDJAJA: Perenang Berbakat Dari Jawa Barat

Ricky Anggawidja adalah perenang berbakat yang menjadi andalan Jawa Barat menghadapi event-event nasional.  Diperkirakan Ricky nantinya akan menjadi salah satu pengganti keperkasaan Glenn Victor.
Rickylah yang mengatarkan daerah Jawa Barat keluar sebagai Juara pada Olimpiade Siswa Nasional 2008, dengan memperoleh 5 medali emas, 1 perak, 1 perunggu. Perolehan medali Jawa Barat disumbang perenang putra Ricky Angga Wijaya yang meraih 2 emas 1 perunggu dan putri Aida Rahmi Sobirin,  3 emas 1 perak.
Kegiatan yang berlangsung di Kolam Renang Ragunan, Jakarta, 4 dan 5 Agustus 2008 tersebut, Ricky berhasil memecahan dua rekor nasional usia dini, masing-masing pada nomor 50 meter gaya punggung dan 100 meter gaya bebas putra. Ricky berhasil memecahkan rekor nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan 34,01 detik, lebih tajam dari rekor yang dicatat Alexis W Ohmar, 34,81 detik di Jakarta, 10 Agustus 2007. Rekor Alexis pada nomor 100 meter gaya bebas juga dipecahkan oleh Ricky dalam waktu 01:03,17, lebih tajam dari catatan Alexis, 01:04,27 yang ditorek di Jakarta, 12 Agustus 2005.

Ricky mulai mengenal dunia renang sejak kecil ketika ikut ibunya mengantar kedua kakaknya berenang di Klub Aquarius. Niatnya untuk berenang demikian besar sehingga ia secara khusus berenang privat pada Ka Wawa lantaran usia masih sekitar lima tahun.
Setelah TK, oleh ibunya Ricky masuk Anazon karena dekat rumahnya di Batununggal, Bandung dan disana sempat berlatih selama 6 bulan. Agar lebih serius lagi, sejak 2004 Ricky masuk Elfiran Swima Gemilang (ESG) Bandung. Pada awal Ricky dilatih ka Jaja setelah sempat sekitar setahun ditangan Jaja, Ricky karena menunjukkan bakat dan kemampuannya akhirnya ditangani langsung oleh Nizar.
Bila pada awalnya Ricky berlatih seminggu tiga kali di horizon, kini Ricky harus berlatih enam kali seminggu tiap sore dan tambahan pagi kalau hari libur atau menjelang event besar.
Selama latihan, mama Ricky, Melly, selalu setia menemaninya. Meski tiap hari melihat kolam, Melly tidak merasa bosan karena disana bukan cuma Melly sebab ada juga beberapa ibu diantaranya mama atlet yunior Jabar, Kenny Lisanputera.
Persaingan sesama atlet dalam satu klub tidak menjadi masalah bagi Ricky, jalani saja. Dan demikian juga bagi Melly tidak menjadi masalah ada persaingan sesama atlet dalam satu klub.
“Biarin aja gimana anaknya. Karena masih kecil belum bisa dilihat bagaimana nantinya, tak perlu ribut-ribut. Jalani saja, kalah menang biasa,” ujar Melly.
Sejak kecil Ricky ingin jadi perenang nasional, maka Ricky dimasukkan ke sekolah yang mendukung karir Ricky agar bebannya tidak terlalu berat.
Selama ini sekolah sangat mendukung karir Ricky dengan memberikan ijin bertanding pada event-event besar, meski ada ujian sekolah. Misalnya waktu kejurnas di Solo 2007, Ricky minta ijin sekolahnya. Bagi Melly sendiri a akan melihat evennya,  kalau biasa saja ia lebih memilih kegiatan sekolah.
Bagi sekolah juga ada untungnya kalau anak didiknya berhasil menjadi perenang ternama karena citra sekolah menjadi bagus.

Millinium Aquatic BandungL Ingin Menjadi Nomor Satu di Jawa Barat

Masyarakat Bandung nampaknya masih saja merasa kekurangan wadah untuk menyalurkan keinginan bakat dan potensi anak-anaknya untuk berenang secara serius. Buktinya, ketika Millinium Aquatic berdiri langsung saja ratusan orangtua memasukkan anaknya tanpa ragu ke klub renang asuhan Silas Susanto yang berdiri pada 2 Maret 2006.
 “Pada mulanya banyak klub renang di Bandung yang curiga kami akan mengambil anak-anak asuhan mereka. Namun dugaan itu tidak terbukti karena anggota kami semuanya baru dari nol,” ujar Ketua Millinium Bandung, Silas Susanto di Kolam renang Tirta Merta Bandung.
Silas memiliki alasan kuat untuk tidak membajak atlet klub lain adalah untuk menjaga hubungan baik dengan klub di Bandung. Disamping itu, pengalaman kami lebih enak mengambil perenang dari nol dan membinanya hingga berhasil.
 “Itulah sebabnya Millinium Aquatic Bandung ingin menjadi  nomor satu di Jawa Barat dan dikenal di Indonesia. Disamping itu berharap akan banyak melahirkan atlet-atlet nasional dari klub ini,” tambah Sulis.
Pengurus Millinium Bandung memiliki optimistis berdasarkan prestasi yang ditunjukkan klub ini dua tahun belakangan. Dimana pada Kejuaraan Antar Perkumpulan se-Indonesia (Krapsi) 2007, diantara 50 klub se-Indonesia yang bertarung, Millinium Aquatic berhasil dalam peringkat 16. Sementara dalam kompetisi antar klub Jawa Barat, Millinium berhasil masuk dalam empat besar.
Kini Millinium Aquatic Bandung sedang berlatih serius untuk menghadapi Krapsi 2008 di Surabaya. Event ini amat penting, sebab merupakan seleksi untuk mencari atlet-atlet potensial memperkuat tim Pelatnas Jangka Panjang dan Sea Games Laos 2010.
Ditengah gonjang ganjing yang dialami oleh klub-klub mapan di Bandung lantaran ulah pelatih, Millinium terus mengasah anak asuhannya. Dan dalam
dua tahun belakangan ini binaan mereka mulai muncul, paling tidak dalam lingkaran daerah Jawa Barat.
Dengan ditangani delapan pelatih jebolan Universitas Pendidikan Nasional (UPI) Bandung, anggota dasar Millinium berlatih seminggu tiga kali pada pukul 16.00-5.30 sore dan untuk perenang tingkat prestasi berlatih sebanyak delapan kali seminggu yakni empat kali pukul 04.30-06.00 dan empat kali sore pukul 16.00-19.30, ditambah satu kali latihan fisik.
Dalam menerapkan latihan pelatih Millium Aquatic Bandung mengacu pada arahan Felix dan Albert C Susanto yang selalu memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas atlet Millinium. Meski demikian teknis pelaksanaannya diserahkan pada pelatih masing-masing tergantung perkembangan perenang yang memiliki kemampuan yang berbeda.
 
Kenapa Millinium Aquatic ?
“Kami memilih Millinium Aquatic selain tidak perlu membayar royalti. Juga misi Millinium yang lebih mengutamakan pembinaan ketimbang komersialnya. Ini berbeda dengan klub Bandung lainnya,”Silas.
Ditambahkannya, Millinium tidak membedakan cabang-cabang yang ada. Setiap anggota memiliki kesempatan untuk mengikuti latihan bila menghadapi Kejurnas. Selain itu, setiap anggota bebas latihan dimana saja di daerah millinium tanpa dipungut bayaran sehingga tidak kehilangan waktu latihan.
 “Kami pengurus hanya mengarahkan kepada pembinaan pada perenang agar menjadi atlet yang berprestasi. Sedangkan di Bandung, klub membina perenang yang sudah jadi, kalau perenang tidak memiliki dasar berenang mereka diarahkan pelatih untuk privat,” kata Silas.
Itu sebabnya, Millinium Aquatic tidak membuka ruang privat sebab akan menimbulkan kecemburuan sosial diantara pelatih. Tapi kalau orangtua tetap ngotot ingin privat, pengurus menguraikan betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh orangtua untuk les privat.
Millinium Aquatic ingin membina perenangnya dari nol dengan menanamkan dasar berenang yang benar. Sehingga tak mengherankan bila masyarakatnya menyukai klub ini. Disamping latihan rutin akan ditambah dengan adanya coaching clenic dan swim camp. Swim camp terakhir berhasil kami selenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas atlet disamping meningkatkan hubungan yang serasi antar atlet, pelatih, dan orangtua.
Untuk menciptakan perenang berkualitas maka harus dilatih oleh pelatih yang berkualitas pula. Itu sebabnya, Millinium Aquatic mendatangkan delapan pelatih jebolan UPI yang sudah memiliki ilmu dasar olahraga dan akan ditambah dengan pengalaman melalui pertandingan.
Masalah pelatih adalah masalah yang rawan dalam klub renang seperti angin bisa datang dan pergi kapan saja meski tanpa sebab. Mengatasi hal ini pengurus Millinium yang berjumlah enam orang yang selalu aktif setiap ada kegiatan selaly terbuka. Keserasian dan keharmonisan antar pengurus dan pelatih terus dibina dam ditingkatkan, setiap persoalan diatasi bersama secara terbuka. Pengurus berusaha selalu meyakinkan pelatih agar lebih berkonsentrasi pada tugasnya pada latihan, sedangkan masalah lainnya seperti salery tetap menjadi perhatian pengurus.
Pada awal berdirinya klub, pengurus telah banyak mengeluarkan dana yang tidak kecil untuk mempertahankan kelangsungan hidup klub, termasuk mempertahankan keberadaan pelatih. Kini, setelah dua tahun berdiri keuangan Millnium sudah berada pada titik balans.
Seperti klub lainnya, operasional Millinium Aquatic juga mengandalkan pada iuran anggota. Dimana pendaftaran dipungut sebesar Rp. 225.000,- sedangkan iuran bulan untuk anggota dasar sebesar Rp. 125.000,- per bulan dan perenang tingkat prestasi sebesar Rp. 150.000,- per-bulan. Tarif ini besar kemungkinan akan naik bukan lantara krisis ekonomi global, tapi memang kebutuhan klub memang meningkat.
Millinium memiliki prinsip bahwa yang berhak untuk berhasil menjadi perenang terbaik bukan cuma orang mampu, maka dilaksanakan progran subsidi silang dimana perenang yang tak mampu tapi memiliki prestasi bagus dibantu bahkan
dikurangi hingga dihapus biaya latihannya.
Mengingat bahwa dunia renang sangat sempit, maka menurut rencana pada tahun 2008 ini Millinium Aquatic akan membuka klub Poloair. Pemikiran ini didasarkan pada kenyataan bahwa tingkat kemampuan perenang untuk berprestasi sangat terbatas karena faktor usia dan sebagainya. Maka
Untuk menyelurkan potensi perenang yang sudah mendeg di dunia renang, maka akan diarahkan ke cabang poloair yang dilatih langsung oleh Rangga yang pernah berkecimpung dalam dunia poloair. Apalagi Bandung belum memiliki klub poloair.
 “Langkah yang terpenting bagi kami adalah menunjukkan prestasi dulu dengan sasaran daerah Jawa Barat,”

Susunan Pengurus
Ketua                            : Silas Susanto
Wakil                             : Linda Hermaliana
Sekretaris                      : Diana
Bendahara                      : Detty Damayanti
Bendahara II                   : Ivone
Pengadaan                     : Cecep A
Ketua Pelatih      : Langga
Pelatih               :
1.       Cum Yati
2.       Mardani
3.       Iqlima
4.       Abdul Muin
5.       Miftah B
6.       Rangga
7.       Doni

Sekolah SMP/SMU Negeri Ragunan: Cikal Bakal Atlet Nasional

Berdirinya SMP dan SMU Negeri Ragunan merupakan solusi dalam menghadapi kendala pembinaan atlit. Banyak pimpinan sekolah tidak memberikan toleransi terhadap atlit nasional yang akan memasuki pemusatan latihan, maupun berpartisipasi dalam kejuaraan di berbagai cabang olahraga.
      Sejak berdiri, SMP dan SMU Negeri Ragunan telah membuktikan banyak atlit nasional yang berprestasi tinggi yang telah mereka hasilkan berjaya mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia. Kenyataan ini membuahkan hasil dalam pembinaan atlit dan menjadi contoh bagi negera-negara tetangga, yang belakangan menjadi pesaing yang serius.
      Meski sekolah ini tetap eksis dengan jumlah atlit yang tetap dan sarana prasarana yang tidak bertambah. Sementara, negara-negara tetangga yang sebelumnya mencontoh pada sekolah Ragunan, kini telah berkembang semakin maju. Atlit Ragunan kini tak lagi menjadi atlit terkuat bahkan untuk cabang-cabang tertentu mereka dapat dikalahkan oleh atlit-atlit perkumpulan lainnya. Dan memang tidak semua atlit terbaik otomatis menjadi atlit Ragunan.  Buktinya, atlit Ragunan hanya mampu meraup 7 emas diantara 151 medali emas yang diperebutkan dalam Kejurnas KU 2007 di Surabaya. Ada apa ?
     
Asal usul
      Adalah Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang memiliki gagasan untuk mendirikan sekolah yang selain memperhatikan pengajaran pendidikan, juga pembinaan prestasi sekolah. Gagasan ini mendapat sambutan positif dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan Sarif Thayeb dan Ketua Umum KONI Pusat D.Prayogi. Maka berdirilah sekolah atlit berprestasi pada cabang-cabang olahraga masing-masing dari seluruh Indonesia dengan nama SLTP/SMU Negeri Ragunan Jakarta yang berlokasi di daerah Ragunan, Jakarta Selatan, pada 15 Januari 1977.
      Seluruh siswa SLPT/SMU diasramakan untuk memudahkan peningkatan latihan dan belajar atau sekolah. Demikian pula semua guru yang mengajar menempati rumah dinas untuk mempermudah proses pendidikan dan belajar dengan siswa. Sedangkan untuk pelatih disediakan asrama sesuai cabang olahraga masing-masing. Sekolah ini melibatkan empat lembaga pemerintah yang duduk sebagai Badan Pembina dalam struktur organisasi Pemusatan dan Pelatihan Olahragawan Pelajar Nasional SLTP/SMU Negeri Ragunan, antara lain: Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendidikan Nasional, Ketua Umum KONI Pusat, dan Gubernur DKI Jakarta.
      Sekolah Ragunan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan olahragawan Nasional yang mempunyai semangat sebagai seorang warganegara Pancasilais dengan prestasi yang optimal, baik nasional maupun internasional serta memiliki kepribadian dan semangat olahragawan sejati. Adapun visinya adalah meningkatkan prestasi olahraga sampai titik optimal, meningkatkan prestasi akademik maksimal, dan meningkatkan disiplin di sekolah, asrama dan di lapangan.

Pembinaan Olahraga
      Di tanah air terdapat empat jenjang dalam pembinaan olahraga pelajar. Jenjang pertama terdapat di sekolah dengan siswa sekitar 35 juta jiwa dibawah bimbingan 70 ribu guru pendidikan jasmani. Kegiatan olahraga pelajar disalurkan melalui pertandingan antar sekolah.
      Sejak 1997, pemerintah melaksanakan pembinaan dan pengembangan olaharaga di SD. Sistim pembinaan berbasis pada gugus sekolah dengan SD sebagai pusat kegiatan. Pada tahap awal, setiap provinsi menetapkan satu kabupaten kota binaan yang di dalamnya terdapat 3 kecamatan. Setiap kecamatan terdapat tiga gugus SD atau klub olahraga. Dengan demikian, Jumlah klub olahraga pelajar diseluruh Indonesia kini telah mencapai 1.998 klub olahraga SD. Setiap tahun diselenggarakan lomba atau pertandingan olahraga siswa sekolah dasar tingkat nasional.
      Pada tahun 2007 akan diselenggarakan pada Agustus dengan pusat kegiatan di Sekolah Ragunan. Cabang olahraga yang akan dipertandingan berjumlah 13 cabang dengan peserta 1.386 atlit dari 33 provinsi, dan setiap provinsi mengirim 42 atlit. Lomba ini akan diselenggarakan pada 7 – 14 Agustus 2007. Juara pertama putra dan putri setiap cabang olahraga, berhak mengikuti kegiatan kenegaraan memperingati HUT ke-62 proklamasi Kemerdekaan RI pada 15 – 18 Agustus 2007.
      Selain klub olahraga pelajar, terdapat pula Pusat Pembinaan dan Latihan pelajar (PPLP), Kelas Olahraga, Latihan Prestasi Olahraga Pelajar  di setiap provinsi. Ajang uji kemampuannya disalurkan melalui Pekan Olahraga Pelajar Wilayah dan Daerah (POPWIL dan POPDA).
      Sementara SLTP/SMU Ragunan yang berjumlah 135 atlit akan pulang ke daerah masing-masing dan membela daerahnya. Mereka akan saling bertarung dalam kejuaraan Asia, POP Asia, POP Nasional (POPNAS), dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Menurut rencana, pada Juli 2007, POPNAS akan diselenggarakan di Kalimantan Timur, sedangkan POMNAS (mahasiswa) diselenggarakan di Kalimantan Selatan.
      Jadi SLTP/SMU Negeri Ragunan sebetulnya adalah sekolah nasional milik daerah.

Syarat menjadi siswa Sekolah Ragunan
      Atlit merupakan subjek sekaligus objek dalam pembinaan prestasi yang dilakukan di SLTP/SMU Ragunan, baik prestasi olahraga maupun akademik. Sejak awal rekrutmen, seseorang yang hendak menjadi siswa SLTP/SMU Ragunan adalah calon atlit berbakat dan memiliki potensi akademik yang seimbang. Hal ini ditunjukkan melalui peran dan aktivitas yang ditampilkan melalui kejuaraan bertaraf nasional, sesuai karakteristik cabang olahraga. Ketentuan ini dituangkan dalam persyaratan tertulis.
      Untuk menjadi siswa sekolah Ragunan syaratnya adalah memiliki prestasi minimal tingkat daerah sesuai kelompok umurnya, memiliki kemampuan dan potensi akademik yang cukup baik, mendapat rekomendasi dari pengurus daerah atau pengurus besar induk cabang olahraga, memiliki kemampuan fisik dan antropometri tubuh ideal seorang atlit, dan memiliki motivasi diri untuk meningkatkan prestasi.

Sarana dan prasarana
      Sarana dan prasarana merupakan faktor penting untuk melahirkan sumber daya pelatih, guru, dan atlit yang berkualitas. Prestasi olahraga akan meningkat secara progresif jika didukung oleh sarana dan prasarana yang mutakhir. Sarana yang mutahir tentunya mampu memenuhi kebutuhan ideal dari segi kualitas dan kuantitas. Penanggung jawab bidang sarana dan prasarana dibebankan pada Pemda DKI Jakarta.
      Sayangnya, sarana dan prasarana ini tidak pernah bertambah sejak 1977, pemeliharaannya pun tidak maksimal, akibatnya beberapa bagian kondisi fisiknya mulai memprihatinkan.
     
Dana
      Pendanaan merupakan faktor penting untuk menunjang proses pembinaan dan peningkatan prestasi atlit untuk menjamin terlaksananya semua kegiatan yang telah direncanakan. Pendanaan Sekolah Ragunan bersumber dari Departemen Pendidikan Nasional atas rekomendasi Kementerian Pemuda dan Olahraga. KONI Pusat, dan Pemda DKI Jakarta.
      Dengan dana yang sangat minim, hanya cukup untuk mendukung kegiatan operasional rutin, tentu saja sulit mengharapkan prestasi baik dari sekolah ini. Bandingkan negara-negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Mereka mengeluarkan anggaran besar untuk membangun fasilitas sekolah olahraga.
      Jika di Indonesia sekolah olahraga hanya terdapat di tiga kota dengan fasilitas ala kadarnya, sementara negara-negara tetangga membangun sekolah olahraga di berbagai daerah untuk melapis atlit-atlit utama mereka.
      Dari kunjungan beberapa pengurus PB PRSI ke Singapura dan Thailand beberapa waktu lalu, mereka mendapatkan kenyataan bahwa sarana prasarana yang didukung oleh dana yang besar, telah memperlebar jarak antara Indonesia dengan negara tetangga.
      Oleh sebab itu, Sekolah Ragunan tidak cukup hanya sekedar eksis tapi juga harus dikembalikan martabatnya, melalui peningkatan sarana dan prasarana. Serta sektor penunjang lainnya, termasuk kesejahteraan guru dan pelatihnya. 

Tehnik Dasar Gaya Punggung

Gaya punggung atau backstroke diajurkan diberikan pada perenang pemula setelah mengenal gaya bebas. Alasannya, karena sikap tubuh maupun lingkup gerak gaya tidak terlalu jauh berbeda dengan gaya bebas, yang menjadi dasar gerakan gaya lainnya.
Seperti nama asingnya, back Crawl, gaya punggung adalah gaya bebas yang dilakukan dengan sikap terbalik.
Gaya punggung juga mengenal tahap-tahap atau atau bagian yang memerlukan perhatian dalam upaya memantapkan rangkaian yang diperlukan.

Posisi tubuh
Posisi tubuh atau sikap tubuh pada  permukaan air gaya punggung adalah hidrodinamis atau streamline. Dengan kata lain, sikap tubuh yang hidrodinamis ini adalah sikap tubuh berada di atas permukaan air yang hampir sejalan dengan permukaan air. Sikap tubuh yang sejajar dengan permukaan air ini diperngaruhi oleh fungsi kaki yang efektif.
Posisi kepala pada gaya punggung pada dasarnya mengambil sikap tidur, sebagaimana posisi seseorang yang sedang tidur. Lakukan dengan sikap serileks mungkin, seolah sedang tidur dimana kepala mendapat bantal yang sangat tipis, sehingga sudut pandang yang dibentuk maksimal 45 derajat.
Posisi tubuh perenang gaya punggung seperti ini memungkinkan perenang berputar pada garus tubuh (garis pusat) sesuai dengan tuntutan dan gerak yang diinginkan oleh seorang perenang gaya punggung.

Gerakan kaki
Pada prinsipnya gerakan kaki sama seperti gerakan kaki gaya bebas. Tapi lantaran posisi tubuh yang terbalik, maka tekanan yang dilakukan menjadi berbeda.
Sumber gerak dari gerakan kaki juga dilakukan dari pangkal paha. Jangan sekali-kali membiasakan melakukan gerakan yang bersumber dari kaki bagian bawah. Sebab akibatnya sudut yang dibentuk bagian lutut menjadi berlebihan dan ini sering menghambat kelancaran gerak.
Karena posisinya yang terbalik dengan gaya bebas, maka gerak kaki juga hampir sebaliknya dengan gaya bebas, terutama menyangkut tekanan yang dilakukan dalam mendorong tubuh untuk bergerak maju.
Dorongan kaki yang maksimal merupakan hasil hentakan punggung kaki. Hentakan ini timbul karena pangkal paha dan kaki bawah secara beruntun dan bertahap turun untuk melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan hentakan atau menendang. Pada gaya punggung, gerakan ini harus lebih diperhatikan.
Untuk melakukan gerak kaki ke bawah, ketika dimana kaki bagian bawah melakukan gerakan menurun, tidak menarik lutut hingga membengkok ke atas permukaan air. Akan tetapi lakukan gerakan ini karena pangkal paha turun dan diikuti menurunnya kaki bagian bawah. Sebelum melakukan ancang-ancang untuk melalukan hentakan.
Irama gerak kaki gaya punggung untuk jarak 200 meter akan lebih dalam dibanding jarak 100 meter. Sebagai patokan, ketika tungkai kaki bagian bawah turun, maka jarak dari permukaan air berkisar antara 30-40 cm.
Daya lentur atau kelenturan pergerlangan kaki, sangat menetukan kualitas dorong bagi tubuh perenang.

Beberapa bentuk latihan.
1.       Di kolam dangkal: membelakangi dinding. Kedua tangan memegang dinding atau parit kolam untuk mengambil posisi telentang. Lakukakan gerakan kaki naik turun, dengan irama gerak lurus dan sumber tenaga berada pada pangkal paha.
2.       Di kolam dalam: menggunakan papan latihan yang dipegang lurus di atas kepala. Kalau sudah mampu, secara bertahap melepaskan papan latihan. Sebagai pengganti bisa dengan kedua ibu jari saling berkaitan. Kepala hrus tetap lurus, dan usahakan lengan tidak menjadi kendor yang berakibat posisi tubuh tidak streamline lagi.
3.       Untuk menghindari kemungkinan menurunnya pinggul dan posisi tubuh yang kuran streamline dari tubuh, dapat dilakukan pada saat kedua lengan lurus di atas kepala. Lakukan dengan melilitkan kedua lengan itu dengan posisi telapak tangan saling berhadapan dan berkaitan.

Pernafasan
Meskipun posisi gaya ini memungkinkan untuk mengambil udara dari atas pernukaan air setiap saat, tetapi cara bernafas perlu diatur sedemikian rupa terutama untuk menghindari kemungkinan, tetapi cara bernafas perlu diatur sedemikian rupa terutama untuk menghindari kemungkinan air tersedotnya air, baik melalui hidung maupun mulut saat mengambil udara.
Sebagai patokan, irama gerak dengam mengambil udara bisa dilakukan seperti pada gaya bebas. Bedanya, pada gaya bebas menganbil udara dengan memutar kepala ke arah kanan atau kiri, maka pada gaya punggung cukup dengan melihat irama gerak tangan yaitu saat lengan melakukan recovery atau saat lengan berada di atas permukaan air hingga akan masuk ke permukaan air. Lakukan pengambilan udara melalui mulut.
Membuang sisa pembakaran dilakukan melalui hidung dan mulut, ketika lengan lainnya melakukan recovery.
Untuk pemula, bisa diberikan dengan menganjurkan ambil nafas pada saat lengan di atas permukaan air. Dan membuang sisa pembakaran ketika lengan kiri berada diatas permukaan air.
Pelatih renang Donald L.Gambril menganjurkan latihan mengatur pernafasan gaya punggung dengan hitungan 2/1 – 3/1.

Kordinasi kaki – nafas
Sepintas lalu, melakukan kordinasi antara kaki dan nafas seakan merupakan hal yang sangat sederhana dan tidak terlalu sulit dikerjakan. Kordinasi ini berpengaruh pada daya dorong tubuh saat berenang. Bagi pemula, seringkali menemukan kesulitan melakukan kordinasi gerakan kaki sambil mengambil udara di atas permukaan air. Oleh sebab itu perlu latihan secara bertahap.
Kordinasi kaki dengan nafas dapat diberikan, sementara kaki bergerak naik turun. Diajurkan menghitung irama kaki (2 pukulan kaki, 4 pukulan, 6 pukulan ?) sesuai permintaan dan setelah berakhir hitungan, ambil udara melalui mulut. Setelah ditahan sepanjang hitungan, buang sisa permbakaran melalui hidung pula.

Rotasi tangan
Melihat gerak rotasi tangan pada gaya punggung, terdiri dari beberapa fase:
1.       fase masuknya tangan ke permukaan air.
1.1.        Fase saat masuknya tangan ke permukaan air, patokannya adalah perpanjangan garus bahu dan masuk permukaan air dengan kelingking dan telapak tangan menghadap ke luar.
1.2.        Fase ini dilakukan segera setelah berakhirnya fase istirahat, dimulai dengan masuknya tangan ke permukaan air melalui kelingking dan telapak tangan menghadap keluar. Kedalaman masuknya tangan di bawah permukaan air akan banyak tergantung dari daya lentuk atau kelentukan bagian tubuh yang bersangkutan.
1.3.        untuk mencapai kedalaman tangan setelah melakukan fase masuknya tangan ke permukaan air, pada akhir putaran lengan hendaknya dilakukan atau dibantu dengan rotasi tubuh yang berputar pada porosnya. Bila lengan kanan yang berputar, maka akhir dari putaran itu dibantu dengan royasi tubuh dengan mengangkat bahu kiri hingga keluar permukaan air, sebagai akibatnya lengan yang masuk akan terdorong lebih dalam. Cara yang sama bisal dilakukan untuk lengan lainnya dengan rangkaian gerak yang berbeda dengan uraian tadi.
1.4.        Fase masuknya tangan ke permukaan air, berakhir sebelum fase menangkap akan dimulai dan patokan kedalaman bisa berkisar antara 25-35 cm dari permukaan air.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase ini adalah:
1.       Masuknya tangan ke permukaan air terlalu lebar dan keluar terlalu jauh dari garis perpanjangan bahu tangan.
2.       Masuknya tangan terlalu ke dalam hingga menyilang di atas kepala,
3.       Masuk permukaan air dengan dimulai oleh punggung tangan.

2.       Fase Menangkap
Fase ini dikerjakan pada ke dalaman tangan di bawah permukaan air antara 25-35cm, setelah berakhirnya fase masuknya tangan di permukaan air. Sudut yang dibentuk pada sikut sekitar 60 derajat.

3.       Fase menarik
Fase menarik dilakukan dengan telapak tangan dan tungkai tangan bagian bawah bergerak lebih dahulu. Saat melakukan gerakan ini perlu diperhatikan posisi telapak tangan pada posisi menyapu (telapak tangan tidak datar mendorong, melainkan sedikit miring agar tekanan). Akhir gerakan menyapu ini, hendaknya membentuk sudut pada sikut antara 90 derajat hingga 100 derajat. Sebagai patokan agar ujung-ujung jari berada di bawah permukaan pada kedalaman 7-10 cm dari permukaan air.
Pada tarikan yang dikerjakan adalah “s”, saat melakukan fase menarik hendaknya dapat dihindarkan sikut tidak lebih dahulu ditarik sehingga menimbulkan gerakan “drops elbow”. Fase menarik atau sapuan ke dalam dapat digunakan patokan dengan ujung jari berakhir kira-kira sedikit di bawah garis bahu ke arah melebar.

Pada fase ini hindarkan melakukan gerakan dengan posisi lengan terlalu lurus ataupun posisi lengan yang terlalu dekat dengan tubuh.

4.       Fase menekan
Fase ini adalah suatu fase dimana tangan melakukan dorongan atau tekanan akhir. Saat melakukan dorongan akhir, telapak tangan menghadap ke depan dengan arah sejajar dengan pandangan tubuh dan menghadap ke arah bawah tubuh.
Posisi ini bisa membantu akselerasi lengan di saat melakukan fase menekan, sehingga bahu yang berlawanan dengan tangan yang melakukan tekanan terangkat naik.
Fase yang satu ini dimulai dari bawah bagian bahu hingga berakhir pada kedalaman sekitar 20-30 cm dari permukaan air. Akhir dari fase ini hendaknya dilakukan dengan seluruh bagian lengan, dan diakhiri hentakan telapak tangan.


5.       Fase istirahat
Fase ini dimulai setelah telapak tangan melakukan akhir dari fase menekan dan akibat dari hentakan telapak tangan. Ibu jari akan keluar dari permukaan air lebih dahulu. Akhir dari fase istirakat ini adalah saat kelingking akan mulai melakukan atau mengerjakan masuknya tangan ke permukaan air.

6.       Fase kordinasi tangan kanan – kiri
Meskipun kordinasi tangan kanan dan kiri cukup terlatih melakuka rotasi lengan secara bergantian.  Pelatih harus memberikan petunjuk yang menyangkut kordinasi kedua lengan secara bergantian.
Patokan yang digunakan untuk kordinasi tangan kanan dan kiri bisa dilakukan ketika kelingking salah satu tangan masuk ke permukaan air dan bergerak masuk lebih dalam. Maka saat ini pula ibu jari tangan yang lainnya ke luar dari permukaan air untuk mengerjakan fase istirahat.

7.       kordinasi nafas – tangan
kordinasi nafas dan tangan bagi pemula agak sulit dilatih. Oleh sebab itu mereka sangat membutuhkan latihan berulang-ulang sehingga terlatih dan berikutnya bergerak secara otomatis.

Beberapa bentuk latihan kordinasi
7.1. Melakukan catch-up gaya punggung, salah satu lengen berada di samping tubuh dan satu lengan lainnya melakukan rotasi. Kerjakan saat lengan mengambil fase istirahat, ambil udara melalui mulut dan tahan beberapa saat ketika lengan mengerjakan fase masuknya tangan ke dalam permukaan air. Lanjutkan membuang sisa pembakaran melalui hidung saat lengan mulai melakukan sapuan atau fase dorongan akhir yang berakhir di bawah pinggul. Cara yang sama bisa dikerjakan untuk lengan lainnya.

7.2. Irama pernafasan dengan hypoxic 5/1 atau 7/1 bisa dilakuakn sebagai bentuk latihan kordinasi nafas dengan tangan.

8. kordinasi kaki-nafas-tangan.
Gaya punggung adalah gaya renang yang mengkordinasikan kaki-nafas, dan tangan. Untuk menguasai rangkaian gerak keseluruhan, diperlukan latihan bagian hingga gerak menjadi otomatis dan melakukannya dengan benar.
Beberapa macam bentuk latihan catch-up atau gaya, bisa digunakan sebagai alternatif perbaikan gerak gaya dalam mencapai prestasi maksimal.